Bobo.id - Semenjak kasus Covid-19 di Indonesia bertambah, pemerintah mulai menganjurkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah.
Ini artinya, setiap orang sebaiknya mengurangi kegiatan di luar rumah jika tidak memang diperlukan.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19, teman-teman.
Tidak terasa, sudah lebih dari dua bulan kita menjalani karantina mandiri yang membuat dilakukannya bekerja, bersekolah, dan beribadah dari rumah, nih.
Baca Juga: Rendah Kalori Hingga Tinggi Serat, Inilah 5 Buah yang Baik untuk Bantu Atasi Berat Badan Berlebih
Lamanya waktu karantina mandiri ini ternyata membuat beberapa orang menjadi lelah, bosan, bahkan merasa stres karena tidak bisa bepergian ke mana-mana.
Meski bosan, kita tetap harus berada di rumah saja, teman-teman, untuk menekan risiko penularan virus Covid-19.
Nah, rasa lelah selama menjalani karantina mandiri ini ternyata disebut sebagai quarantine fatigue.
Quarantine fatigue ini bisa ditunjukkan dengan beberapa gejala dan ada berbagai faktor penyebabnya.
Berbagai Gejala Quarantine Fatigue
Quarantine fatigue atau rasa lelah akibat karantina ternyata dapat ditunjukkan dengan beberapa gejala, nih, teman-teman.
Gejala atau ciri yang paling mudah terlihat dari quarantine fatigue adalah cemas, mudah lelah, serta mudah marah.
Selain gejala atau tanda umum tadi, masih ada beberapa gejala lain dari quarantine fatigue.
Orang yang mengalami quarantine fatigue juga bisa mengalami gejala perubahan selera makan, sulit tidur, kurang bersemangat, hingga jadi memikirkan banyak hal.
Kondisi ini tentunya akan membuat tidak nyaman, teman-teman, karena akan menjadikan karantina semakin terasa berat.
Namun kondisi ini wajar terjadi dan dialami oleh banyak orang, kok. Ketahui penyebabnya, yuk!
Faktor Penyebab Seseorang Mengalami Quarantine Fatigue
Berdasarkan situs Hello Sehat, setidaknya ada tiga faktor utama yang membuat seseorang mengalami quarantine fatigue selama masa karantina.
Baca Juga: Benarkah Makan Sebelum Tidur Menyebabkan Mimpi Buruk? Ketahui Penjelasannya, yuk!
1. Rasa Takut yang Berkurang
Ketika masa karantina baru dimulai, seseorang menjalankan karantina karena sadar akan adanya virus dan cemas bisa tertular virus jika bepergian keluar rumah.
Namun saat ini, banyak orang yang sudah mengalami penurunan rasa takut dan cemas akan berbagai berita mengenai penularan virus.
Sebaliknya, orang-orang akan mulai mencari cara dan kegiatan agar tetap memiliki aktivitas yang tidak membosankan di rumah.
Sayangnya, hal ini justru bisa menyebabkan munculnya kecemasan baru, teman-teman, karena cemas kita menjadi tidak produktif seperti orang lain dan hanya melakukan kegiatan yang sama setiap hari.
Akibatnya, kita jadi lelah saat harus menjalani aktivitas yang biasa dilakukan di rumah.
2. Ingin Bertemu Orang Lain
Karena hanya berada di rumah saja, ini artinya kita jadi tidak bisa bertemu siapapun kecuali orang yang ada di rumah.
Kita jadi tidak bisa bertemu teman, saudara, atau guru di sekolah.
Semakin lama berada di rumah, hal ini membuat kita jadi memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi atau bertemu orang lain menjadi semakin besar.
Saat berada di rumah, kita memang bertemu dengan orang yang ada di rumah, seperti orang tua, kakak, atau adik, tapi ternyata tetap ada keinginan untuk bertemu dengan orang lain, seperti bertemu teman.
Cara yang bisa dilakukan untuk bisa bertemu dan mengobrol dengan teman hanyalah melalui video call, namun sayangnya cara ini tidak cukup, teman-teman.
3. Merasakan Berbagai Emosi
Melakukan karantina selama masa pandemi global ini ternyata membuat kita merasakan berbagai emosi, nih.
Selain merasa cemas dan takut, kondisi ini juga membuat kita jadi harus mengambil berbagai keputusan dalam waktu yang cepat.
Akibatnya, berbagai emosi yang dirasakan tadi akan membuat munculnya rasa lelah pada tubuh.
Baca Juga: Meski Hanya Diisi Air Putih, Kita Harus Selalu Cuci Botol Minum! Bisa Jadi Sarang Bakteri dan Jamur
Lakukan Berbagai Cara yang Bisa Mengurangi Kecemasan Selama Karantina
Merasakan cemas terus-menerus selama masa karantina pastinya membuat lelah, nih, teman-teman.
Agar tidak merasa cemas selama masa karantina, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Cara pertama adalah dengan mengendalikan rasa cemas yang datang. Rasa cemas yang dirasakan ini sebenarnya wajar, tapi kita bisa mencoba mengendalikannya, kok.
Caranya adalah dengan beristirahat unutuk sementara waktu, mengatur napas, dan berfokus pada hal lain yang bisa membuat tenang.
Kedua, adalah dengan fokus pada berbagai hal kecil yang bisa dilakukan selama di rumah.
Misalnya membantu orang tua mengerjakan beberapa pekerjaan di rumah, melakukan olahraga ringan, atau mengonsumsi makanan yang kamu sukai.
Cara ketiga adalah dengan membuat serta melakukan hal yang bisa menjadi rutinitas atau kebiasaan sehari-hari.
Dengan memiliki rutinitas yang tetap untuk dilakukan setiap hari, hal ini bisa membuat diri sendiri memiliki kendali dalam kegiatan yang dilakukan setiap hari.
Baca Juga: 3 Hal Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan Setelah Makan, Salah Satunya Minum Teh
Selain itu, memiliki jadwal harian juga membuat kita jadi lebih mudah untuk melakukan berbagai kegiatan.
Tetap berkomunikasi dengan orang lain juga bisa menjadi cara agar kita tidak merasa lelah dan cemas selama melakukan karantina mandiri, nih.
Kamu bisa melakukannya dengan sering menelepon teman, bermain dengan kakak atau adik di rumah, maupun mengobrol dengan orang yang ada di rumah.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR