Lagu Daerah Jawa Tengah: Nasihat dalam Lagu Lir-Ilir
Ada juga lagu daerah Jawa Tengah yang berjudul Lir-Ilir.
Dalam tayangan Belajar dari Rumah, ada soal tentang nasihat yang terkandung dalam lagu Lir-Ilir. Cari tahu dari makna lagu dan kesimpulan di bawah, yuk!
Lagu ini juga diciptakan saat Wali Songo menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa. Lagu Lir-Ilir diciptakan oleh Sunan Kalijaga.
Berbeda dengan lagu Cublak-Cublak Suweng yang dinyanyikan dengan ceria, lagu Lir-Ilir dinyanyikan dengan penghayatan.
Begini lirik lagu Lir-Ilir
Lir-ilir, lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)
Tandure wis sumilir (Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)
Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)
Penekno blimbing kuwi (Panjatlah pohon belimbing itu)
Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)
Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)
Kumintir bedah ing pinggir (Terkoyak-koyak di bagian samping)
Dondomono, jlumatono (Jahitlah, benahilah)
Kanggo sebo mengko sore (Untuk menghadap nanti sore)
Mumpung Padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane (Mumpung banyak waktu luang)
Yo sorako, sorak iyo! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!)
Baca Juga: Mi Ongklok Khas Wonosobo yang Lezat, Apakah Kamu Sudah Pernah Coba?
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR