Bobo.id - Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia.
Berbagai jenis nasi bisa kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh, nih.
Nasi putih, nasi merah, nasi cokelat, hingga nasi jagung bisa kita nikmati sehari-hari.
Nah, teman-teman tentu tahu dari mana nasi berasal, bukan?
Baca Juga: Selain Karbohidrat di Nasi, Ada Juga Karbohidrat Olahan, Apa Arti dan Dampaknya untuk Tubuh, ya?
Ya, sebelum menjadi nasi, beras adalah bentuk awal dari nasi. Beras akan dimasak dengan air agar melunak dan menjadi nasi.
Sebelum kita bisa memperoleh beras yang akan diolah menjadi nasi, ternyata masih ada beberapa proses sebelumnya, lo.
Beras berasal dari tanaman padi yang nantinya akan dipanen dan diolah menjadi beras.
Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui proses menanam padi dari benih hingga menjadi beras, yuk!
Padi, Salah Satu Tanaman yang Penting di Indonesia
Seperti yang sudah Bobo tuliskan sebelumnya, nasi merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Hal ini membuat padi menjadi salah satu tanaman yang penting di Indonesia, lo.
Untuk bisa tumbuh dengan subur dan baik, padi sebaiknya ditanam di daerah bersuhu panas dengan curah hujan yang tinggi.
Di Indonesia, ada beberapa daerah yang menjadi daerah utama penghasil padi, yaitu Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Bahkan Karawang yang berada di Jawa Barat dikenal sebagai lumbung padi nasional.
Baca Juga: Hindari Kebiasaan Makan dengan Cepat, Salah Satunya Dampaknya Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes,
Proses Menanam Padi dari Benih Hingga Menjadi Beras
Nah, sebelum beras dimasak menjadi nasi, ada beberapa proses penanaman yang harus dilalui, nih, teman-teman.
Pertumbuhan padi sendiri dibagi menjadi tiga tahap besar, yaitu pertumbuhan benih, penanaman, dan terakhir adalah penggilingan padi.
Pada tahap pertama, benih dan biji akan dimasukkan ke dalam karung goni dan direndam selama semalam pada air yang mengalir.
Hal ini dilakukan agar perkecambahan dan pembenihan pada benih padi terjadi secara bersamaan.
Jika benih padi sudah mulai bermunculan, maka dilakukan tahap yang kedua, yaitu penanaman benih pada di lahan sementara, bukan di sawah.
Kalau benih padi tadi sudah siap untuk ditanam, maka benih padi akan dipindahtanamkan ke lahan sawah.
Di lahan sawah inilah, kecambah akan tumbuh dan muncul ke permukaan dari benih yang sudah ditanam tadi.
Baca Juga: Olive Oil Digunakan untuk Menggantikan Minyak Kelapa, Apakah Olive Oil Lebih Sehat?
Bakal akar dan tunas akan keluar dari benih, lalu batang padi akan memanjang.
Pada tahap ini, petani akan mengairi, memberi pupuk, dan memberi pestisida pada padi.
Tanaman padi kemudian akan berbunga hingga gabah matang, berkembang penuh, keras, dan berwarna kuning.
Agar padi siap dipanen, tahap pertumbuhan padi berlangsung sekitar 110 - 120 hari, teman-teman.
Apakah teman-teman tahu apa itu gabah?
Gabah adalah bulir padi yang dibungkus oleh sekam atau kulit padi. Nah, gabah inilah yang nantinya akan digiling untuk menghilangkan kulit padi, lalu akan menjadi beras.
Untuk melepaskan atau menghilangkan kulit padi, gabah bisa digiling, atau ditumbuk dengan lesung.
Setelah sekam terlepas, maka nantinya akan terlihat bagian isi yang berwarna putih, merah, kecokelatan, atau hitam.
Bagian inilah yang kemudian kita sebut sebagai beras, teman-teman.
Gabah ini juga bisa digunakan untuk menjadi bibit dan ditanam lagi menjadi padi lagi.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan Majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids, dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR