Bobo.id - Konsumsi segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik untuk tubuh, nih, teman-teman.
Gula adalah salah satu bahan yang tidak baik dikonsumsi secara berlebihan.
Konsumsi gula secara berlebihan nantinya bisa menyebabkan berbagai risiko, termasuk obesitas.
Teman-teman pasti mengetahui gula yang biasa kita konsumsi adalah gula pasir yang terbuat dari tebu atau gula palem dari air kelapa.
Namun selain gula pasir atau jenis gula lain yang biasa kita konsumsi, ada berbagai jenis gula lainnya yang dipakai pada makanan dan minuman.
Nah, gula pada makanan atau minuman kemasan ternyata memiliki nama yang berbeda-beda, teman-teman.
Ketahui apa saja nama berbagai jenis gula pada makanan dan minuman olahan, agar kita bisa membatasi jumlah asupan gula, yuk!
Berbagai Nama Gula Tambahan yang Sering Digunakan
Gula yang biasanya teman-teman tambahkan saat membuat teh atau digunakan ibu untuk memasak di rumah disebut juga sebagai sukrosa.
Sukrosa biasanya terbuat dari tebu maupun bahan lainnya, dan sukrosa merupakan campuran dari 50 persen glukosa dan 50 persen fruktosa.
Pemanis tambahan lainnya yang banyak digunakan adalah sirup jagung fruktosa tinggi yang disebut juga HFCS.
Hampir sama seperti sukrosa atau gula, sirup jagung juga terdiri dari campuran fruktosa dan glukosa, tapi kandungan fruktosanya lebih tinggi.
Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Menyikat Gigi! Ini 5 Kesalahan Menyikat Gigi yang Masih Sering Dilakukan
Pemanis tambahan lain yang mengandung glukosa dan fruktosa adalah karamel, gula kelapa, gula kurma, konsentrat jus buah, sirup maple, gula merah, sampai gula bubuk.
Sedangkan gula yang lebih banyak mengandung glukosa adalah sirup malt, laktosa, sirup jagung, dextrose, rice syrup, hingga barley malt.
Mengapa Gula Memiliki Nama yang Berbeda-beda?
Meskipun memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan rasa pada makanan dan minuman, kenapa gula mempunyai nama yang berbeda-beda, ya?
Nama gula yang beragam ini ternyata disebabkan karena bahan pembuatnya yang berbeda juga, teman-teman.
Gula pasir yang sehari-hari kita konsumsi biasanya terbuat dari hasil olahan tanaman tebu yang dikristalkan.
Ada juga bahan lain pembuat gula, seperti sirup jagung yang terbuat dari jagung, atau pemanis berupa sirup maple yang terbuat dari getah pohon maple.
Nah, untuk itu kita perlu membaca label makanan atau minuman kemasan untuk mengetahui kandungan gula apa saja yang ada di dalam produk yang kita beli, teman-teman.
Tujuannya adalah agar kita tidak mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan, yang bisa berbahaya bagi tubuh.
Baca Juga: Salah Posisi Tidur Bikin Sakit Leher, Lakukan Cara Mudah Ini untuk Mengatasinya
Berapa Jumlah Gula yang Sebaiknya Dikonsumsi Setiap Hari?
Setelah mengetahui apa saja nama gula yang digunakan pada makanan dan minuman kemasan, kita juga harus tahu berapa banyak gula yang bisa dikonsumsi setiap hari.
Kebutuhan dan batas konsumsi gula harian antara anak-anak berbeda dengan orang dewasa, nih.
WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan batas konsumsi gula harian yang baik untuk tubuh.
Untuk orang dewasa, batas aman konsumsi gula adalah 30 gram per hari, atau sekitar tujuh sendok teh.
Lalu anak-anak usia 7 - 10 tahun diperbolehkan mengonsumsi gula sebanyakn 24 gram per hari.
Sedangkan anak-anak yang berusia 2 - 6 tahun dibatasi mengonsumsi maksimal 19 gram gula setiap hari.
Yuk, tonton video ini juga!
-----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Healthline,Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR