Bobo.id - Teman-teman, coba sebutkan hewan apa saja yang termasuk beracun? Ada tarantula, katak beracun, dan sebagainya.
Kalau hewan berbisa, ada apa saja? Ada beragam jenis ular yang memiliki bisa berbahaya dari taringnya.
Nah, tahukah kamu kalau hewan beracun dan hewan berbisa itu berbeda? Yuk, cari tahu perbedaannya di sini!
Hewan Beracun
Dalam bahasa Inggris, racun disebut dengan poison. Poisonous adalah kata yang berarti 'beracun'.
Saat seseorang menyentuh atau mengonsumsi sesuatu yang membuatnya merasakan sakit, ini artinya apa yang disentuh atau dikonsumsinya beracun, yang menyebabkan keracunan.
Jadi, racun dari hewan bisa berasal dari mana saja, seperti kulitnya atau bulunya, contohnya katak racun emas Kolombia (Phyllobates terribilis).
Katak racun emas ini mengeluarkan racun bernama batrachotoxin dari kelenjar di kulitnya. Racun ini berbahaya dan mematikan, teman-teman.
Racun juga tidak hanya dimiliki oleh hewan, melainkan juga dimiliki oleh tumbuhan. Misalnya, ada beberapa jenis jamur atau beri hutan beracun yang berbahaya jika dikonsumsi.
Baca Juga: Hore! Seekor Badak Sumatra Telah Lahir di Lampung, Berapa Lama Masa Kehamilan Badak?
Ada juga ikan paling beracun di dunia, yaitu ikan buntal. Ikan buntal (Tetraodontidae), nama ilmiahnya diambil dari jenis racun ikan buntal yaitu tetrodotoxin.
Zat tetrodotoxin ini sangat berbahaya bagi ikan lain maupun manusia dan 1.200 kali lebih berbahaya daripada racun sianida.
Hewan Berbisa
Berbeda dengan racun, bisa masuk ke tubuh dengan cara disuntikkan, seperti yang terjadi saat seekor ular melepaskan bisa ke tubuh manusia atau hewan saat menggigit.
Hewan yang paling terkenal dengan bisanya adalah ular King Cobra. Meskipun bukan yang paling bisanya tidak menjadi yang paling berbahaya, King Cobra tetap ditakuti banyak orang.
Jumlah neurotoksin yang dapat mereka keluarkan dalam satu gigitan yaitu dua persepuluh ons cairan.
Dengan jumlah sebanyak itu, racun King Cobra dapat membuat seekor gajah mati.
Bahaya dari racun King Cobra ini dapat memengaruhi pusat pernapasan di otak, sehingga menyebabkan henti napas dan gagal jantung.
Selain King Cobra, beberapa jenis ular kobra yang lain bahkan dapat meludahkan racunnya hingga jarak 2,4 meter.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Kita Tidak Boleh Asal Memberi Makan Hewan Liar, Ini Alasannya
Perlu kita ketahui, ternyata gigitan ular berbisa tidak selalu menyuntikkan bisa ke tubuh manusia atau hewan yang digigitnya, lo.
Sekitar 20 persen atau lebih gigitan ular berbisa adalah gigitan kering, yaitu gigitan yang hanya menyebabkan luka, tapi tidak menyuntikkan bisa ke tubuh manusia atau hewan yang digigitnya.
Bisa berasal dari kelenjar khusus yang diaktifkan oleh hewan untuk bisa menggunakannya. Sehingga, untuk mengeluarkannya perlu energi yang lebih besar.
Lalu saat racun tidak digunakan, maka mereka harus mengembalikan persediaan racun yang tidak digunakannya.
Selain ular, ada hewan yang juga mengeluarkan racunnya dengan cara menggigit mangsa atau musuhnya, yaitu tarantula.
Tarantula akan mengeluarkan enzim yang dapat mencairkan tubuh mangsanya sehingga mudah untuk dikonsumsi.
Setelah berhasil mengonsumsi mangsa besarnya, tarantula bisa tahan untuk tidak makan selama sebulan.
Kuis! |
Seberapa banyak racun yang keluar dari ular King Cobra dalam satu kali gigitan? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR