Anemia jenis ini menyebabkan bentuk dan ukuran sel darah merah tidak berubah. Akibatnya, sel darah ini tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh.
Biasanya, anemia normostik disebabkan karena darah kita terlalu banyak mengandung plasma darah atau kehilangan darah yang parah.
Jika tidak segera ditangani, maka anemia normostik dapat memicu penyakit lain pada tubuh, seperti penyakit ginjal, kanker, atau artritis reumatoid (gangguan peradangan pada sendi).
3. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik ini disebabkan karena sel darah merah bisa hancur sebelum masa pakainya berakhir.
Baca Juga: Bisa Bantu Kendalikan Kadar Gula Darah, Ini Manfaat Brokoli untuk Pasien Diabetes
Akibatnya, tubuh kita tidak punya cukup pasokan sel darah merah untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Dampaknya juga, sumsum tulang tidak punya banyak waktu untuk memproduksi sel darah merah lagi.
Oleh karena itu, orang yang mengalami gejala anemia hemolitik tidak boleh disepelekan dan harus berkonsultasi dengan dokter.
4. Anemia Fanconi
Anemia fanconi disebabkan karena sumsum tulang belakang tidak mampu lagi memproduksi darah dalam jumlah yang cukup.
Baik keping darah, plasma darah, bahkan sel darah tidak bisa dibuat dengan baik. Anemia jenis ini juga tidak boleh diabaikan karena dapat menurun secara genetik.
Bahkan, anak yang lahir dan membawa gen ini, kemungkinan dapat mempunyai masalah pada darahnya dan berisiko terkena leukemia (kanker darah).
Itulah, pengertian mengenai penyakit anemia dan jenis-jenisnya yang beberapa di antaranya bisa diturunkan secara genetik.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | urmc.rochester.edu |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR