Bobo.id - Sel darah merah bentuknya bulat dengan bagian tengah yang lebih pipih.
Di dalam sel darah merah, terdapat protein hemoglobin yang dapat mengangkut oksigen atau karbon dioksida.
Sel darah merah ini diproduksi di bagian sumsum tulang belakang kita dan membutuhkan asupan bernutrisi agar tetap sehat.
Namun, jika sampai kekurangan nutrisi, maka kita akan mengalami penyakit anemia.
Apa Itu Penyakit Anemia?
Teman-teman pasti pernah mendengar penyakit anemia menyerang seseorang.
Penyakit anemia disebabkan karena sel darah merah kekurangan zat besi atau vitamin.
Sehingga, menyebabkan sel darah merah tidak mampu mengangkut oksigen yang cukup untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Orang yang terkena anemia biasanya mempunyai bentuk sel darah merah yang berbeda, seperti lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normalnya.
Baca Juga: Nyamuk Makin Banyak saat Cuaca Panas, Bagaimana Nyamuk Bisa Deteksi Keberadaan Manusia?
Jika sel darah merah sudah kekurangan zat besi dan mengalami anemia, maka kita akan merasakan gejalanya, yaitu kelelahan, detak jantung cepat, kulit pucat, sering menggigil, dan jika sampai parah maka bisa terserang gagal jantung, lo.
Oleh karena itu, penyakit anemia tidak bisa disepelekan dan harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, penyakit anemia dibagi menjadi beberapa jenis dan beberapa di antaranya bisa diturunkan secara genetik.
Untuk mengetahui jenis-jenis anemia, kita bisa menyimak penjelasannya berikut. Yuk, simak!
Jenis-Jenis Penyakit Anemia
1. Anemia Sel Sabit
Dinamakan anemia sel sabit, karena bentuk sel darah merahnya berubah menjadi cekung seperti bulan sabit dan tidak bulat pipih seperti bentuk sel darah merah normal.
Sel sabit darah merah ini tidak bisa bertahan lama dan hanya dapat bertahan sekitar 10 hingga 20 hari saja.
Berbeda dengan usia sel darah merah normal yang dapat bertahan hingga 120 hari. Oleh karena itu, orang yang terkena penyakit ini mengalami kekurangan darah parah.
Baca Juga: Aman Dikonsumsi, Ini 4 Bahan Alami untuk Turunkan Kadar Kolesterol dalam Darah
Apalagi, anemia jenis ini tentu tidak bisa diabaikan karena dapat diturunkan secara genetik.
O iya, akibat bentuknya yang seperti bulan sabit, sel darah tidak bisa mengalir dengan lancar di pembuluh darah.
Bahkan bisa menumpuk dan menyebabkan penyumbatan yang nyeri dan kronis. Anemia sel sabit juga dapat merusak organ karena bentuknya yang tidak normal.
2. Anemia Normositik
Anemia jenis ini menyebabkan bentuk dan ukuran sel darah merah tidak berubah. Akibatnya, sel darah ini tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh.
Biasanya, anemia normostik disebabkan karena darah kita terlalu banyak mengandung plasma darah atau kehilangan darah yang parah.
Jika tidak segera ditangani, maka anemia normostik dapat memicu penyakit lain pada tubuh, seperti penyakit ginjal, kanker, atau artritis reumatoid (gangguan peradangan pada sendi).
3. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik ini disebabkan karena sel darah merah bisa hancur sebelum masa pakainya berakhir.
Baca Juga: Bisa Bantu Kendalikan Kadar Gula Darah, Ini Manfaat Brokoli untuk Pasien Diabetes
Akibatnya, tubuh kita tidak punya cukup pasokan sel darah merah untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Dampaknya juga, sumsum tulang tidak punya banyak waktu untuk memproduksi sel darah merah lagi.
Oleh karena itu, orang yang mengalami gejala anemia hemolitik tidak boleh disepelekan dan harus berkonsultasi dengan dokter.
4. Anemia Fanconi
Anemia fanconi disebabkan karena sumsum tulang belakang tidak mampu lagi memproduksi darah dalam jumlah yang cukup.
Baik keping darah, plasma darah, bahkan sel darah tidak bisa dibuat dengan baik. Anemia jenis ini juga tidak boleh diabaikan karena dapat menurun secara genetik.
Bahkan, anak yang lahir dan membawa gen ini, kemungkinan dapat mempunyai masalah pada darahnya dan berisiko terkena leukemia (kanker darah).
Itulah, pengertian mengenai penyakit anemia dan jenis-jenisnya yang beberapa di antaranya bisa diturunkan secara genetik.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | urmc.rochester.edu |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR