Bobo.id - Saat menyebutkan flamingo, kita akan secara otomatis teringat burung jangkung berwarna merah muda, bukan?
Flamingo juga merupakan satu-satunya burung yang memiliki leher panjang, ramping, dan mampu melengkung.
Burung dengan nama ilmiah Phoenicopterus roseus ini telah dikenal banyak orang sebagai burung berwarna pink.
Namun, hanya sebagian orang yang tahu kalau warna merah muda tersebut tidak didapatkannya sejak lahir.
Kamu termasuk orang-orang yang sudah tahu atau belum? Jika belum, temukan beragam fakta menariknya, yuk!
Mengapa Warna Merah Muda Muncul saat Dewasa?
Dilansir dari Science Focus, pada saat flamingo menetas dari telurnya, mereka berwarna putih atau abu-abu.
Keadaan dan warna bulu abu-abu ini bertahan selama 2 tahun, namun dengan adanya karotenoid, bulunya dapat memerah dengan alami.
Karotenoid adalah molekul pigmen alami yang berasal dari udang air asin dan ganggang.
Baca Juga: Padahal Otak Tidak Bisa Sakit, Mengapa Kita Tetap Merasakan Sakit Kepala?
Flamingo hidup di lahan basah atau danau dengan tingkat keasaman yang sangat basa. Lahan ini tidak ramah untuk manusia, namun nyaman untuk flamingo.
Sebab, dari lahan tersebut flamingo bisa memperoleh makanannya yang berupa crustacea dan cyanobacteria.
Crustacea dan cyanobacteria yang berada di lahan basa tersebut mengandung karotenoid, yang berbahaya dan beracun bagi banyak hewan.
Namun, karena sistem metabolisme khusus yang dimiliki flamingo, karotenoid tersebut tidak meracuninya.
Sebaliknya, flamingo justru bisa mengubah karotenoid menjadi pigmen merah muda pada bulu-bulunya.
Uniknya, flamingo bisa bersolek dan rajin membersihkan dirinya agar warna merah mudanya semakin bertambah.
Flamingo akan menggosokkan pipinya pada kelenjar di atas ekornya yang disebut kelenjar uropygial, yang menghasilkan serum pembawa warna.
Kemudian, flamingo akan menggosok pipi mereka yang dilapisi serum pada bulu mereka dan menggoyangkan leher untuk memastikan pewarna menempel.
Menurut penelitian, bila flamingo tidak melakukan kegiatan bersolek tersebut, warna merah muda pada bulunya akan memudar.
Baca Juga: Kenapa Burung Tidak Bisa Terbang sampai ke Ruang Angkasa? Ternyata Ini Sebabnya
Fakta bahwa Flamingo dapat Menyusui
Meskipun flamingo termasuk spesies burung, mereka juga bisa menyusui, lo. Bagaimana bisa?
Susu yang dihasilkan oleh flamingo ini dikenal dengan sebutan susu tembolok. Tembolok merupakan kantung tempat makanan pada leher burung.
Flamingo punya paruh yang unik dan berguna untuk menyaring makanan yang akan ia telan. Tapi, paruh burung flamingo yang spesial itu baru tumbuh saat ia beranjak dewasa.
Jadi, anak-anak flamingo belum bisa mencari makan sendiri karena paruhnya belum bisa menyaring makanan.
Oleh karena itu, selama beberapa bulan, anak burung flamingo harus minum susu dari induknya.
Burung flamingo memiliki kelenjar khusus yang berfungsi mengeluarkan cairan susu untuk anaknya. Kelenjar itu ada di sepanjang sisi saluran pencernaan bagian atas flamingo.
Susu flamingo ini bisa dibuat karena ada hormon prolactin, protein ini juga merupakan protein yang menstimulasi produksi air susu ibu pada manusia.
Nah, flamingo akan mengeluarkan susu itu dari mulutnya langsung ke mulut anaknya.
Kuis! |
Mengapa flamingo tidak keracunan karotenoid dari makanannya? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Science Focus |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR