Bobo.id - Bendera Merah Putih merupakan identitas negara Indonesia yang selalu dikibarkan setiap tanggal 17 Agustus.
Sebagai identitas negara, bendera merah putih juga sering dikibarkan saat upacara di sekolah, peringatan hari-hari besar, hingga kompetisi olahraga.
Bendera merah putih pertama kali dikibarkan di Indonesia jauh sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Saat itu negara Indonesia mengibarkan bendera merah putih sebagai bentuk protes melawan penjajahan Belanda pada tahun 1928.
Namun, bendera yang dijuluki Sang Saka Merah Putih itu resmi diakui sebagai bendera Indonesia sejak berkibar saat Proklamasi Kemerdekaan.
Tak hanya itu saja, masih ada beberapa fakta mengenai bendera merah putih, lo. Simak, yuk!
1. Terinspirasi dari Kerajaan Majapahit
Pemilihan warna bendera merah putih yang kini jadi lambang negara Indonesia ini ternyata terinspirasi dari warna bendera kerajaan Majapahit.
Pada abad ke-13 hingga ke-16, Kerajaan Majapahit memiliki bendera yang berbentuk sembilan garis merah putih.
Baca Juga: Cara Mencuci Bendera Merah Putih Agar Tetap Cerah dan Tidak Pudar
Jika dilihat dari sejarah, bendera merah putih diambil dari mitologi Austronesia yang melambangkan tanah di langit.
Ini artinya, di mana tanah tempat kita berpijak, di situlah langit dijunjung, teman-teman.
Sementara artinya, merah memiliki arti keberanian melawan penjajah dan putih adalah niat suci para pahlawan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
2. Dijahit oleh Ibu Fatmawati
Bendera merah putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati, istri dari presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Fatmawati menjahit bendera merah putih setelah dirinya dan keluarga kembali ke Jakarta dari pengasingannya di Bengkulu.
Fakta menariknya, saat sedang menjahit bendera merah putih, Ibu Fatmawati tengah hamil tua, lo.
Dengan kondisinya itu, Ibu Fatmawati berhasil menyelesaikan proses menjahit bendera merah putih dalam dua hari. Hebat, ya.
3. Menggunakan Kain Katung Jepang
Baca Juga: Diatur oleh Undang-Undang, Bendera Merah Putih Wajib Dikibarkan Setiap Hari di Tempat-Tempat Ini
Tahukah teman-teman? Kain katun yang digunakan Ibu Fatmawati untuk menjahit bendera merah putih ternyata berasal dari Jepang.
Ya, Ibu Fatmawati memperoleh kain katun itu dari seorang perwira Jepang bernama Chairul Basri pada Oktober 1944.
Pemberian kain katun itu dilakukan atas perintah Hitoshi Shimizu, kepala bagian propaganda Gunseikanbu.
Awalnya, ia hendak menjahit kain itu menjadi baju bagi anak pertamanya, teman-teman.
Namun akhirnya digunakan oleh Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan karena Jepang menyerah pada peristiwa Hiroshima dan Nagasaki.
4. Pernah Dirobek Jadi Dua Bagian
Kemerdekaan Indonesia memang menempuh jalan yang berliku termasuk ketika hendak mengibarkan bendera.
Pada saat Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, bendera Merah Putih sempat diselamatkan oleh Soekarno dan dipercayakan ke ajudannya, Huesin Mutahar.
Nah, Husein lalu mengungsi dan membawa bendera itu agar tidak disita oleh pihak Belanda, teman-teman.
Baca Juga: Harus Tahu, Ini Alasan Harus Mengibarkan Bendera Merah Putih Setiap Bulan Agustus
Caranya adalah dengan melepaskan benang jahitan bendera, sehingga bagian merah dan putih terpisah.
Bendera itu kemudian disatukan lagi oleh Soekarno saat masa pengasingannya di Bangka.
5. Terakhir Berkibar pada Tahun 1968
Tahukah teman-teman? Bendera merah putih pertama yang dijahit oleh Ibu Fatmawati ternyata terakhir berkibar pada tahun 1968.
Sang Saka Merah Putih sudah tidak lagi dikibarkan lagi karena sudah sobek, teman-teman.
Selanjutnya, bendera pusaka itu lalu disimpan dan dimuseumkan di Istana Merdeka hingga sekarang.
Sebagai gantinya, bendera pusaka kemudian dibuat duplikatnya dan dibuat dari kain sutera supaya awet.
Nah, bendera duplikat itulah yang setiap tahunnnya dikibarkan setiap tanggal 17 Agustus di Istana Negara.
6. Sering Disamakan dengan Bendera Negara Lain
Baca Juga: Sejarah Kemerdekaan Indonesia, Ini 3 Tokoh Pengibar Bendera Pertama
Teman-teman tentu pernah melihat negara lain memiliki bendera yang sama-sama menggunakan warna merah dan putih.
Yap, memang ada beberapa negara di dunia yang memakai warna bendera merah dan putih.
Namun, ada satu negara yang benderanya persis dengan Indonesia, yakni Monako di Eropa Barat.
Dulunya, Monako sempat protes agar Indonesia mengganti warna benderanya. Namun, Indonesia tetap kukuh mempertahankan.
Hingga akhirnya disepakati agar rasionya saja yang dibedakan. Bendera Indonesia memiliki rasio 2:3, sementara Monako rasionya 4:5.
7. Wajib Dikibarkan Setiap Peringatan Hari Kemerdekaan RI
Bendera Merah Putih kini wajib dikibarkan setiap peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus.
Adapun yang berhak mengibarkan mengibarkan bendera itu adalah seluruh warga negara Indonesia.
Baik di rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, transportasi pribadi, hingga seluruh kantor perwakilan RI di luar negeri.
Selain itu, bendera Merah Putih juga dapat dikibarkan dalam peringatan hari besar nasional atau peristiwa lain.
Hal ini bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan dan untuk mensyukuri Kemerdekaan Republik Indonesia.
Nah, itulah tujuh fakta menarik terkait bendera Merah Putih sebagai lambang negara Indonesia. Semoga bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Apa arti warna merah dan putih pada bendera Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR