Bobo.id - Salah satu penyakit yang harus memperoleh perawatan khusus adalah gagal ginjal.
Organ ginjal berfungsi untuk menyaring darah, membuang racun, mengatur keseimbangan cairan, dan tekanan darah.
Namun, akibat gaya hidup yang kurang sehat dan akibat penyakit, ginjal bisa rusak serta kehilangan fungsinya.
Oleh karena itu, pasien gagal ginjal harus melakukan perawatan rutin dan menerapkan gaya hidup sehat melalui konsumsi makanan yang bergizi.
Lalu, apa saja jenis makanan yang baik untuk pasien gagal ginjal, ya? Untuk cari tahu, simak informasinya berikut, yuk!
Makanan Bergizi yang Baik untuk Pasien Gagal Ginjal
Akibat kerusakan, fungsi ginjal tentu berkurang dan pasiennya tidak boleh makan sembarangan lagi. Inilah, makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal, yaitu:
1. Kembang Kol
Kembang kol adalah sayuran yang bergizi, mengandung natrium, kalium, fosfor, vitamin C, vitamin K, dan vitamin B.
Selain itu, kembang kol juga mengandung senyawa yang dapat mengurangi peradangan dan menjadi sumber serat alami yang baik.
Pasien gagal ginjal dapat mengonsumsi kembang kol baik di rebus atau ditumbuk agar lebih mudah dicerna dan diserap nutrisinya.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Organ Ginjal pada Tubuh Manusia
2. Bluberi
Selain itu, pasien gagal ginjal juga bisa mengonsumsi buah bluberi yang bisa dibeli di toko buah terdekat.
Teman-teman bisa mengonsumsinya langsun, dijadikan selai, ataupun jus bluberi yang menyegarkan.
Bluberi kaya akan antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung, mencegah kanker, diabetes, serta membuat badan terasa lebih bugar.
Karena rendah kandungan sodium, fosfor, dan potasium, bluberi juga baik untuk ginjal yang kondisinya sudah tidak baik.
Karena dapat meringankan kerja ginjal dan nutrisinya tetap tinggi.
3. Ikan Kakap
Ikan kakap bisa dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal karena mengandung protein tinggi, yaitu omega-3.
Kandungan ini membantu mengurangi peradangan, menurunkan kecemasan, dan membuat tubuh lebih bugar.
Apalagi, ikan kakap tidak mengandung fosfor yang tinggi dan tetap memenuhi kebutuhan natrium, serta kalium dengan cukup.
Sehingga, kebutuhan nutrisi tubuh tetap terpenuhi, agar kondisi ginjal tetap sehat.
Baca Juga: 5 Bahaya Menahan Buang Air Kecil, Salah Satunya Picu Batu Ginjal
4. Anggur Merah
Buah selanjutnya yang baik untuk pasien gagal ginjal adalah anggur merah.
Teman-teman dapat membeli anggur merah di supermarket atau tokoh buah dan pilihlah yang masih segar.
Meskipun buahnya kecil, anggur merah mengandung antioksidan dan vitamin C yang dapat mengurangi peradangan, lo.
Bahkan, anggur merah bisa menyehatkan jantung dan mencegah kondisi ginjal makin memburuk.
5. Putih Telur
Baik kuning telur maupun putih telur sebenarnya sama-sama bergizi.
Namun, putih telur lebih baik untuk pasien gagal ginjal, karena mengandung protein yang aman untuk ginjal.
Apalagi, kandungan fosfor dalam kuning telur terlalu tinggi, sehingga tidak baik untuk orang yang mengalami gagal ginjal.
Jadi, rebuslah telur dan konsumsi bagian putih telurnya saja, untuk menyehatkan kondisi ginjal.
6. Bawang Putih
Baca Juga: Walau Disebut Penyakit Ringan, Ini Bahaya dan Kebiasaan yang Bisa Sebabkan Batu Ginjal
Pasien gagal ginjal disarankan untuk membatasi asupan natirum.
Oleh karena itu, agar masakan tetap sedap tambahkanlah bawang putih lebih banyak.
Selain membuat masakan lebih sedap, bawang putih juga menjadi sumber nutrisi bagi pasien gagal ginjal.
Bawang putih mengandung mangan, vitamin C, dan vitamin B6 yang baik untuk mengurangi peradangan.
Nah, itulah berbagai macam makanan yang bisa dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal. Makanan tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam masakan dan tetap baik untuk ginjal.
Baca Juga: 3 Kebiasaan Sehat yang Justru Memicu Batu Ginjal Jika Dilakukan Berlebihan, Apa Saja?
---
Kuis! |
Apa saja fungsi ginjal? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR