Bobo.id - Teman-teman pasti pernah duduk bersila, terlebih saat harus duduk di lantai.
Tapi tahukah teman-teman? Posisi duduk ini akan memberikan dampak buruk bila terlalu lama dilakukan.
Duduk bersila memang bukan hanya dilakukan saat duduk di lantai biasa, tapi juga jadi posisi saat melakukan meditasi atau dalam beberapa gerakan yoga.
Meski begitu, duduk bersila baiknya tidak dilakukan dengan cara yang salah atau terlalu lama.
Ada beberapa dampak berbahaya yang bisa muncul akibat posisi duduk satu ini, lo.
Sebagian besar masalah yang muncul akan berkaitan dengan pembuluh darah
Berikut akan dijelaskan beberapa bahaya yang bisa muncul saat terlalu lama duduk bersila.
Bahaya Duduk Bersila
1. Varises
Saat kita duduk bersila, terutama dalam jangka panjang, maka kita bisa terkena varises.
Varises adalah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut.
Baca Juga: Kenapa Angin Duduk Bisa Membahayakan Kesehatan? Ini Penjelasannya Secara Medis
Varises sering ditandai dengan pembuluh vena yang berwarna ungu atau biru gelap, dan tampak bengkak atau menonjol.
Menurut ahli, ini dikarenakan posisi duduk bersila membuat aliran darah menjadi tidak lancar dan membuat bagian lainnya tertahan.
Duduk bersila terlalu lama akan membuat kita mengalami gangguan aliran darah pada pembuluh darah vena yang kembali ke jantung.
Biasanya, gejala awal dari gangguan aliran darah ini adalah munculnya kesemutan. Jika hal ini kerap terjadi, maka varises bisa muncul pada kaki.
2. Nyeri Perut Bawah
Selain varises posisi duduk bersila terlalu lama ternyata juga bisa berdampak pada perut bagian bawah.
Posisi duduk bersila terlalu lama akan menyebabkan terjadinya penekanan pada bagian perut termasuk bagian bawah.
Perut bagian bawah akan melipat dan mendapat tekanan dari berat badan bagian atas yang sebabkan munculnya rasa tidak nyaman.
Bahkan rasa tidak nyaman itu bisa menjalar hingga bagian ulu hati.
3. Kaki Kram dan Kesemutan
Duduk bersila terlalu lama juga bisa menyebabkan kesemutan dan juga kram.
Baca Juga: Kenapa Kaki Sering Kesemutan Setelah Duduk Bersila?
Seperti penjelasan sebelumnya, dua hal ini menjadi awal mula dari munculnya varises pada kaki akibat duduk bersila terlalu lama.
Posisi duduk ini akan membuat aliran darah menjadi tersumbat dan bisa membuat mati rasa, panas, dan kesemutan terlabih pada area betis sampai jari kaki.
Ada juga beberapa orang yang akan mengalami kram akibat duduk bersila terlalu lama.
Penyebab dari kram ini mirip seperti kesemutan, namun juga melibatkan otot yang menjadi kaku.
4. Nyeri Sendi Lutut
Saat duduk bersila terlalu lama, teman-teman juga bisa mengalami masalah persendian khususnya sendi lutut.
Posisi duduk tersebut akan menghambat aliran darah di sekitar syaraf area persendian lutut.
Selain itu, posisi itu juga meningkatkan tekanan pada pembuluh darah dan menyebabkan nyeri pada lutut dalam waktu lama.
5. Perubahan Bentuk Kaki
Masalah serius lain yang disebabkan oleh kebiasaan duduk bersila adalah berubahnya bentuk kaki.
Hal ini memiliki potensi besar terjadi pada anak-anak atau anak muda yang masih dalam masa pertumbuhan.
Pada masa pertumbuhan, perubahan bentuk tubuh masih berpotensi akan terjadi karena tulang masih muda.
Posisi duduk bersila akan menghambat darah yang menyalurkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Bahkan posisi duduk ini akan meningkatkan masalah bentuk kaki menjadi O atau X.
Karena itu, baiknya selalu ganti posisi duduk setiap 10 menit atau teman-teman juga bisa sesekali berdiri atau berjaan sebelum kembali duduk.
Dengan begitu peredaran darah tetap akan berjalan dengan lancar.
Nah, itu tadi beberapa akibat dari terlalu lama duduk bersila yang ternyata cukup berbahaya terlebih untuk anak-anak.
(Penulis: Regina Pasys/Amirul Nisa)
----
Kuis! |
Apa itu varises? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Gridkids.id,Dinkes Banten |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR