Ketika tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula, kita jadi merasa membutuhkan gula lebih banyak.
Ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu lidah yang terbiasa dengan rasa manis dan pengaruh gula yang memengaruhi hormon di tubuh.
Karena terbiasa merasakan manis dari makanan dan minuman mengandung gula, lidah kita menjadi tidak peka terhadap rasa manis.
Risiko Alzheimer
Dilansir dari Livescience, alzheimer merupakan gangguan otak progresif yang menyebabkan masalah memori, pemikiran, dan perilaku pada orang tua.
Sinonim dari Alzheimer adalah demensia, yang sama-sama merupakan kondisi kehilangan memori dan fungsi kognitif pada orang tua.
Tahukah kamu, ternyata konsumsi gula sehari-hari berhubungan dengan risiko penyakit alzheimer, lo.
Menurut National Geographic, peneliti dari Universitas Bath, Inggris, menemukan fakta bahwa kelebihan glukosa dapat merusak enzim penting di otak.
Padahal, enzim tersebut yang merespons peradangan pada tubuh kita.
Akibatnya terganggunya enzim tertentu ini, sel-sel otak lebih mudah mengalami peradangan yang bisa berujung pada Alzheimer.
Namun, penyakit akibat gula yang satu ini bisa masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikan keduanya benar-benar saling berhubungan.
---
Kuis! |
Berapa banyak standar konsumsi gula menurut WHO? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Science Alert,livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR