Meski penularannya cepat, tingkat keparahannya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.
Berdasarkan laman resmi pemerintah Singapura, kasus Covid XBB ini memiliki risiko rawat inap 30% lebih rendah dibanding Omicron BA.5.
Selama satu bulan terakhir, pemerintah Singapura pun menyatakan tidak adanya peningkatan kasus kematian karena varian baru ini.
Namun, Singapura memperkirakan kasus Covid XBB ini kemungkinan akan mencapai puncaknya pada November mendatang.
Dengan potensi menular yang cukup tinggi, masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan penularan Covid XBB.
Untuk itu, kita harus lebih taat lagi dalam menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.
Selain itu, dihimbau pulau untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan proteksi.
Pemerintah saat ini masih terus mengamati perkembangan kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB di Indonesia.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang penyebaran Covid XBB. Semoga bermanfaat dan tetap jaga kesehatan, ya.
Baca Juga: Tidak Boleh Lengah, 4 Kebijakan Terkait COVID-19 Ini Masih Berlaku Hingga Sekarang
----
Kuis! PROMOTED CONTENT
Terpopuler |
KOMENTAR