Sementara itu, Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.
Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (840-856 M), ibu kota kerajaan berada di Mamrati, di sekitar Poh Pitu.
Kemudian dikembalikan lagi ke Poh Pitu pada era Dyah Balitung dan dipindahkan ke Bhumi Mataram di bawah kekuasaan Dyah Wawa.
Penyebab Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur
Ibu kota Mataram Kuno atau Medang dipindahkan ke Jawa Timur sekitar tahun 929 Masehi oleh Mpu Sindok.
Perlu diketahui, Mpu Sindok sendiri merupakan bangsawan tinggi di Kerajaan Medang era Jawa Tengah.
Para ahli memilki beberapa teori terkait latar belakang pemindahan pusat Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Ada yang menyebutkan perpindahan ini disebabkan oleh faktor bencana alam, yakni letusan Gunung Merapi yang amat dahsyat.
Erupsi Gunung Merapi ini diperkirakan terjadi antara tahun 924 hingga 929 M yang membuat ibu kota Medang di Yogyakarta luluh lantak.
Bukti letusan Gunung Merapi ini bisa dilihat dari beberapa candi yang hampir terkubur di bawah abu dan puing-puing.
Candi-candi itu seperti Candi Sambisari, Candi Morangan, Candi Kedulan, Candi Kadisoka, Candi Kimpulan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR