Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang aktivitas masyarakat Hindu-Buddha.
Aktivitas kehidupan masyarakat pada masa Hindu-Buddha dipengaruhi oleh beberapa kerajaan, salah satunya Kerajaan Mataram Kuno.
Kerajaan Mataram Kuno mulai dikenal melalui prasasti yang ditemukan di Desa Canggal. Prasasti ini ditulis dengan huruf Pallawa.
Isi dari Prasasti Canggal adalah untuk memperingati pendirian sebuah lingga di daerah Kunjarakunja oleh Sanjaya.
Di Kerajaan Mataram Kuno terdapat dua wangsa, yaitu wangsa Sanjaya dan wangsa Syailendra yang memperebutkan kekuasaan.
Pada buku IPS, kita diajak untuk menjawab apa faktor penyebab perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur. Simak, yuk!
Ibu Kota Mataram Kuno di Jawa Tengah
Saat pertama kali didirikan, ibu kota Kerajaan Mataram Kuno terletak di Poh Pitu, antara wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Yogyakarta.
Dari Poh Pitu, pusat Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke timur di sekitar Sragen atau daerah Purwodadi oleh Rakai Panangkaran.
Setelah Rakai Panangkaran (760-780 M) tutup usia, Kerajaan Mataram Kuno pun terpecah menjadi dua.
Dinasti Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu di Jawa Tengah bagian utara.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Mengapa Sriwijaya Disebut Sebagai Kedatuan Bukan Kerajaan?
Sementara itu, Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.
Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (840-856 M), ibu kota kerajaan berada di Mamrati, di sekitar Poh Pitu.
Kemudian dikembalikan lagi ke Poh Pitu pada era Dyah Balitung dan dipindahkan ke Bhumi Mataram di bawah kekuasaan Dyah Wawa.
Penyebab Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur
Ibu kota Mataram Kuno atau Medang dipindahkan ke Jawa Timur sekitar tahun 929 Masehi oleh Mpu Sindok.
Perlu diketahui, Mpu Sindok sendiri merupakan bangsawan tinggi di Kerajaan Medang era Jawa Tengah.
Para ahli memilki beberapa teori terkait latar belakang pemindahan pusat Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Ada yang menyebutkan perpindahan ini disebabkan oleh faktor bencana alam, yakni letusan Gunung Merapi yang amat dahsyat.
Erupsi Gunung Merapi ini diperkirakan terjadi antara tahun 924 hingga 929 M yang membuat ibu kota Medang di Yogyakarta luluh lantak.
Bukti letusan Gunung Merapi ini bisa dilihat dari beberapa candi yang hampir terkubur di bawah abu dan puing-puing.
Candi-candi itu seperti Candi Sambisari, Candi Morangan, Candi Kedulan, Candi Kadisoka, Candi Kimpulan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara?
Menurut pujangga, bencana itu dianggap sebagai kehancuran dunia sehingga harus dibangun kerajaan baru yang diperintah wangsa baru pula.
Ada juga faktor politik yang jadi penyebab pemindahan, yakni untuk menghindari serangan dari Kerajaan Sriwijaya.
Setelah pindah ke Jawa Timur, Kerajaan Mataram Kuno ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Medang.
Sesuai Prasasti Turyan, ibu kota pertamanya berada di Tamwlang, daerah yang saat ini berada di sekitar Jombang.
Prasasti Anjukladang dan Prasasti Paradah menyebut bahwa ibu kota Kerajaan Medang berada di Watugaluh.
Dinyatakan oleh Mpu Sindok bahwa Kerajaan Medang di Watugaluh adalah kelanjutan dari Kerajaan Medan di Bhumi Mataram.
Keterangan itu menunjukkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur juga mengalami perpindahan karena serangan musuh.
Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur
Raja terakhir Kerajaan Medang di Jawa Timur adalah Dharmawangsa yang bergelar Sri Maharaja Isyana Dharmawangsa Teguh.
Raja yang memerintah pada 991 - 1007 M ini pernah menyerang Kerajaan Sriwijaya di Sumatra, lo.
Namun, Kerajaan Medang di bawah pimpinan Dharmawangsa ini akhirnya runtuh sekitar tahun 1007 M.
Baca Juga: Kerajaan Kutai Martadipura: Gerbang Masa Sejarah Nusantara, Materi IPS
Penyebab runtuhnya kerajaan ini adalah adanya serangan tak terduga yang terjadi setahun sebelumnya yakni 1006 M.
Saat itu, Dharmawangsa tengah mengadakan pesta pernikahan putrinya. Ketika lengah, Kerajaan Medang diserang oleh sekutu Sriwijaya.
Serangan ini menewaskan Dharmawangsa. Tiga tahun kemudian, berdiri kerajaan baru sebagai penerus Kerajaan Medang.
kerajaan baru itu bernama Kerajaan Kahuripan, dipimpin oleh Airlangga yang merupakan menantu dari Dharmawangsa.
----
Kuis! |
Apa saja candi yang terdampak letusan gunung merapi tahun 924-929 M? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR