Bobo.id - Ada banyak teknik mengawetkan makanan yang digunakan oleh masyarakat, salah satunya adalah fermentasi.
Fermentasi adalah proses pengolahan makanan dengan cara mendiamkannya selama beberapa hari.
Terkadang untuk melakukan fermentasi dibutuhkan juga bakteri, kapang, atau ragi untuk memacu prosesnya.
Siapa yang tahu makanan apa saja yang dibuat dengan cara fermentasi? Mungkin beberapa dari kita akan menjawab yoghurt.
Namun, tahukah teman-teman? Ternyata makanan Indonesia juga ada yang dibuat dengan cara fermentasi, lo.
Apa saja? Kita cari tahu bersama, yuk!
1. Tempe
Makanan yang merupakan hasil fermentasi pertama adalah tempe yang berasal dari kacang kedelai, teman-teman.
Tempe menjadi makanan yang dikonsumsi harian oleh masyarakat Indonesia dan bahkan terkenal di banyak negara.
Olahan dari kacang kedelai ini ternyata juga dikenal memiliki banyak kandungan gizi, seperti protein, lo.
Selain itu, ternyata tempe adalah makanan yang sudah dikenal masyarakat Jawa sejak beradab-abad yang lalu.
Baca Juga: Ada Tempe hingga Miso, Ini 6 Jenis Makanan Fermentasi dari Berbagai Negara
Hal ini diketahui dari sebuah naskah Jawa Kuno, yaitu Serat Centhini yang diketahui dibuat pada abad ke-19.
Dalam naskah tersebut diceritakan berbagai olahan tempe. Pada naskah itu juga diceritakan kalau tempe menjadi makanan untuk acara hajatan.
2. Peuyeum
Selain itu, ada juga peuyeum yang merupakan makanan fermentasi dari singkong atau ubi kayu, teman-teman.
Peuyeum merupakan makanan khas dari Suku Sunda yang memiliki bentuk seperti singkong utuh yang panjang.
Ukuran peuyeum inilah yang membedakannya dengan tapai singkong yang sama-sama hasil dari fermentasi.
Makanan fermentasi ini memiliki rasa manis dan tekstur yang lembut, sehingga sangat mudah untuk dimakan.
Uniknya, makanan ini bisa disimpan dengan cara diikat dan digantung. Makanan fermentasi ini juga bisa bertahan lama.
3. Terasi
Selain makanan yang bisa langsung dimakan, ada juga bumbu dapur yang dibuat dengan cara fermentasi.
Bumbu dapur hasil fermentasi ini adalah terasi yang terbuat dari udang rebon atau ikan berukuran kecil, teman-teman.
Baca Juga: Sehatkan Organ Pencernaan, Ini 6 Makanan Fermentasi Khas Indonesia
Di Indonesia, ada banyak jenis terasi yang berbeda dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Ada terasi Medan, Bangka, Cirebon, Lombok, dan lain-lain.
Setiap jenisnya memiliki tekstur, rasa, hingga aroma yang berbeda. Aromanya yang kuat sering dijadikan bumbu masakan.
Sebagai bumbu masakan, terasi bisa disimpan dalam waktu yang sangat lama tapi dengan cara penyimpanan yang benar.
4. Brem
Makanan fermentasi khas Indonesia selanjutnya adalah brem yang merupakan oleh-oleh khas Madiun, teman-teman.
Brem adalah sebuah kue kering yang dibuat dari sari beras ketan, dengan rasa manis, asam, dan dingin yang sangat khas.
Selain itu, makanan ini teryata juga memiliki banyak manfaat seperti membantu melancarkan aliran darah.
Oleh karena itu, makanan ini bisa jadi pilihan oleh-oleh serta camilan sehat dengan cita rasa yang unik.
5. Dadiah
Tak hanya itu saja, ada juga makanan khas Indonesia bernama Dadiah yang dibuat dari proses fermentasi, lo.
Dadiah adalah makanan yang disebut sebagai yoghurt khas orang Minang. Proses fementasi dadiah cukup alami yang disebut dengan ampiang dadiah.
Baca Juga: 4 Cara yang Tepat Menikmati Hidangan Natto Khas Jepang, Aromanya Jadi Tidak Menyengat
Dalam bahasa Minang, ampiang memiliki arti berdekatan dan dadiah berarti susu yang dikentalkan.
Yang membuat makanan ini berbeda dari yoghurt pada umumnya adalah jenis susu yang digunakan.
Dadiah dibuat dari susu kerbau yang difermentasi dalam batang bambu. Dari hasil fermentasi itu, dadiah memiliki rasa asam khas seperi yoghurt.
6. Tapai Singkong
Tapai singkong merupakan camilan fermentasi yang terbuat dari bahan dasar ubi kayu atau singkong, sama seperti peuyeum.
Singkong yang biasa diolah menjadi tapai umumnya adalah singkong manis yang berwarna putih atau kuning.
Fermentasi biasanya dilakukan di dalam keranjang bumbu yang diberi alas daun pisang dan dilakukan pada suhu ruang selama dua hari.
Lama waktu fermentasi dipengaruhi oleh kebiasaan dan selera masyarakat setempat. Jika ingin tapai lembek, maka waktu fermentasi lebih lama.
7. Oncom
Makanan unik khas Jawa Barat ini merupakan salah satu makanan yang diolah dengan cara fermentasi, lo.
Oncom ini ada dua jenis, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Kedua jenis oncom ini dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuatnya.
Baca Juga: Biasa Digunakan untuk Menyedapkan Masakan Jepang, Apa Itu Pasta Miso?
Oncom merah dibuat dari ampas tahu yang kemudian difermentasikan dengan kapang Mucor sp.
Sedangkan oncom hitam dibuat dari ampas kacang tanah yang terkadang dicampur dengan ampas singkong atau tapioca.
Kapang yang terdapat dalam fermentasi oncom adalah Rhizopus oligosporus. Proses fermentasi oncom memerlukan waktu 2-3 hari.
Nah, itulah tujuh jenis makanan fermentasi khas Indonesia yang punya bakteri baik untuk usus. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
(Penulis: Amirul Nisa)
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan fermentasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR