Bobo.id - Ketika sedang berjalan-jalan ke pegunungan, biasanya kita akan menemukan bunga edelweis atau anaphalis javanica.
Nama Edelweis sendiri diambil dari bahasa Jerman, edel yang artinya mulia dan weiss yang artinya putih.
Bagian bunga yang sudah mekar akan didatangi ratusan serangga untuk penyerbukan, seperti kupu-kupu dan lebah.
Bunga ini bisa tumbuh di ketinggian 1.600 hingga 3.600 meter di atas permukaan laut (mdpl), teman-teman.
Yap! Bunga ini memang bisa ditemukan di sejumlah gunung di Indonesia, seperti Lawu, Semeru, Sindoro, hingga Bromo.
Pesona dan keindahan bunga Edelweis ini berhasil memikat siapa pun untuk berhenti sejenak dan mengabadikannya.
Sayangnya, bunga ini tidak boleh dipetik sembarangan, kita hanya bisa menikmati dan memotretnya saja. Mengapa begitu?
Berikut ini Bobo akan memberikan penjelasan mengapa bunga edelweis tidak boleh dipetik sembarangan dan fakta unik lainnya. Simak, yuk!
1. Bunga Edelweis Tak Dapat Dipetik Sembarangan
Larangan memetik bunga edelweis sudah tercantum dalam UU No. 5 Tahun 1990 Pasal 33 Ayat 1 dan 2 tentang Konservasi Sumber Hayati Ekosistem.
Peraturan ini dibuat bukan tanpa alasan. Hal ini karena tanaman edelweis masuk dalam kawasan konservasi.
Baca Juga: Mengulik Fakta Unik Bunga Edelweis yang Tak Boleh Dipetik, Ini Alasan dan Hukumannya
Bunga ini memebuhi kriteria untuk dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 Pasal 5 yang memuat beberapa kriteria.
Kriterianya antara lain seperti jumlah populasi kecil, terjadi penurunan populasi, dan penyebaran populasi terbatas.
Selain itu, bunga Edelweis juga merupakan tanaman langka yang hanya hidup di dataran tinggi dan tumbuh secara lokal di daerah tertentu.
Meski begitu, bunga Edelweis diperbolehkan untuk diperjualbelikan asalkan berasal dari hasil budidaya.
Ketika teman-teman menemukan bunga edelweis tertanam di pegunungan, jangan memetiknya sembarangan, ya.
2. Sudah Ada di Indonesia Sejak 200 Tahun Lalu
Setelah mengetahui alasan mengapa tidak dapat dipetik sembarangan, sekarang kita cari tahu sejarahnya, yuk.
Bunga edelweis ini diketahui pertama kali ditemukan oleh seorang naturalis berkebangsaan Jerman, Georg Karl Reinwardt.
Bunga edelweis ini pertama kali ditemukan di Indonesia, yakni di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
Reinwardt menemukan bunga ini pertama kali pada sekitar tahun 1819. Artinya, bunga edelweis sudah ada di Indonesia lebih dari 200 tahun.
3. Jadi Salah Satu Obat Tradisional
Baca Juga: Bunga Edelweis Tidak Boleh Dipetik Sembarangan, Ini Penjelasan dan Fakta-faktanya
O iya, jenis Edelweiss Jawa ternyata banyak dikenal memiliki khasiat sebagai obat penyembuh atau obat tradisional, lo.
Ini karena ekstrak dari bunga ini mengandung antioksidan tinggi yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Menurut sebuah penelitian, ekstrak bunga ini memiliki kandungan antimikroba yang bisa membasmi jamur dan bakteri.
Selain itu, ekstrak bunga edelweis ini juga dikenal ampuh untuk menyembuhkan batuk, difteri, hingga TBC.
4. Dijuluki Bunga Abadi
Tentu teman-teman sudah tahu, kalau bunga edelweis ini sering dijuluki sebagai bunga abadi.
Bukan tanpa alasan, ini diketahui karena tumbuhan ini memiliki waktu mekar yang lama hingga 10 tahun, lo.
Dalam Bunga Edelweis ada hormon etilen yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang lama.
Tanaman Edelweis ini akan memekarkan bunganya yang sangat cantik sekitar bulan April hingga September.
Untuk waktunya, biasanya bunga ini akan mekar setelah musim hujan usai dengan bantuan sinar matahari.
5. Bagian dari Kebutuhan Adat
Baca Juga: Bisa Bertahan di Tanah Tandus Hingga Mekar Selama 10 Tahun, Inilah 5 Fakta Menarik Bunga Edelweis
Tahukah teman-teman? Bunga ini banyak tumbuh dan dilestarikan di kawasan dataran tinggi Bromo.
Selain karena kecantikannya, bunga Edelweis juga digunakan sebagai ritual adat dari suku Tengger secara turun temurun.
Masyarakat suku Tengger menyebut bunga Edelweis sebagai "tana layu", yang artinya tidak layu.
Menurut masyarakat Suku Tengger, Edelweis merupakan simbol keabadian dan memilki nilai yang baik bagi masyarakat.
Suku Tengger biasanya mengadakan upacara keagamaan, seperti upacara Leliwet, upacara Karo, Kosada, dan Entas-entas bagi agama Hindu.
Nah, dalam berbagai upacara tersebut, bunga edelweis dimanfaatkan sebagai bunga untuk sesajen dalam ritual keagamaan.
6. Pernah Muncul di Perangko Nasional
Apakah teman-teman atau yang menjadi filatelis atau orang yang hobi mengumpulkan perangko?
Ternyata, bunga edelweis pernah menjadi desain perangko yang diterbitkan oleh Kantor Pos Indonesia pada tahun 2003, lo.
Perangko bergambar bunga edelweis ini memiliki ukuran kecil dengan nominal sebesar 3000 rupiah.
Desain perangko bunga ini digunakan sebagai bentuk penghormatan pada bunga ini yang terancam punah.
Nah, itulah beberapa fakta unik bunga edelweis yang menarik untuk diketahui. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Ditemukan Hampir 200 Tahun Lalu, Inilah 5 Fakta Bunga Edelweis
----
Kuis! |
Dimanakah bunga edelweis bisa ditemukan di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR