Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD/MI Tema 7 Subtema 1, kita akan belajar tentang peristiwa kebangsaan masa penjajahan.
Seperti kita tahu, rempah-rempah begitu melimpah di Indonesia. Seperti lada, cengkeh, kayu manis, hingga kapulaga.
Melimpahnya rempah-rempah di Indonesia ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, teman-teman.
Namun, rempah-rempah yang begitu melimpah juga membuat bangsa-bangsa di Eropa berusaha untuk menguasai perdagangannya.
Pada buku tematik kelas 5 SD/MI Tema 7 halaman 2, kita diminta untuk menjawab tentang rempah-rempah Indonesia.
Berikut ini Bobo akan memberikan alternatif jawabannya secara lengkap satu persatu. Simak informasi berikut ini, yuk!
1. Mengapa bangsa Eropa berhasrat memonopoli perdagangan rempah-rempah?
Jawaban:
Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk Indonesia sebenarnya adalah untuk berdagang dan menyebarkan agama.
Sejak abad ke-3, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan karena memiliki nilai jual tinggi.
Hal inilah yang kemudian mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan sekaligus menjelajah samudra.
Baca Juga: 6 Penyedap Makanan yang Bisa Gantikan MSG, Salah Satunya Rumput Laut
Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia.
Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah juga meningkat, teman-teman.
Hal inilah yang membuat bangsa Eropa mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya.
Bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin.
2. Seberapa tinggikah nilai ekonomis rempah-rempah di mata bangsa-bangsa Eropa?
Jawaban:
Nilai ekonomis dari rempah-rempah yang dimiliki Indonesia sangat mahal dan dapat dianggap setara dengan emas bagi bangsa Eropa.
Sebab saat itu, Eropa tidak memiliki akses untuk melakukan perdagangan dikarenakan hancurnya Kerajaan Byzantium.
Hal ini membuat Eropa harus melakukan pergerakan dengan cara mengeksplorasi lautan untuk dapat menuju ke wilayah yang kaya rempah-rempah.
Rempah-rempah yang didapatkan dari Indonesia ini memberikan berbagai manfaat bagi bangsa Eropa, teman-teman.
Bangsa Eropa membutuhkan rempah-rempah sebagai bumbu penyedap makanan, obat-obatan, dan bahan menghangatkan tubuh.
Baca Juga: Bikin Tak Percaya Diri, Ini 5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menyebabkan Gigi Kuning
Beberapa jenis rempah yang banyak dicari oleh penjajah dari Eropa adalah cengkih, pala, dan juga lada.
3. Apa hubungan rempah-rempah dan penjajahan di Indonesia?
Jawaban:
Hal ini dikarenakan bangsa Eropa mengalami kesulitan mendapatkan rempah-rempah sejak jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki pada 1453.
Sementara itu, terjadi permusuhan antara bangsa Turki dengan bangsa Eropa, sehingga pasokan rempah-rempah menjadi tersendat.
Oleh karena itu, mereka berusaha mencari sendiri daerah penghasil rempah-rempah dengan melakukan penjelajahan samudra.
Termasuk salah satunya melakukan penjajahan terhadap negara-negara yang kaya rempah-rempah seperti Indonesia.
Karena mereka menemukan lokasi tumbuhnya rempah-rempah itu, maka bangsa Eropa bisa mengambilnya dengan harga yang murah.
Tak hanya murah, bangsa Eropa juga bisa mendapatkannya secara gratis setelah menjajah sehingga bisa memajukan bangsanya sendiri.
Saat penjajahan di Indonesia, rakyat Indonesia pun dipaksa untuk menanam jenis tanaman yang dibutuhkan oleh bangsa Eropa.
Nah, itulah jawaban dari soal rempah-rempah di halaman 2. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Mengapa Rempah-Rempah Sangat Dibutuhkan Bangsa Eropa? Ini Kelebihannya
----
Kuis! |
Apa saja rempah-rempah yang ada di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR