Penyakit karena infeksi bakteri corynebacterium diphteriae ini umumnya menyerang sistem pernapasan atas dan tenggorokan.
Kondisi ini menyebabkan selaput jaringan mati dan menumpuk di tenggorokan dan amandel hingga pengidapnya kesulitan bernapas dan menelan.
Pada tahap lanjut, bakteri ini juga bisa menghasilkan racun yang berisiko menimbulkan gangguan pada beberapa bagian tubuh lain.
Bahkan, difteri bisa berpotensi mengancam jiwa bila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat. Inilah alasan penetapan KLB.
Faktor Risiko Penularan Difteri
Difteri merupakan penyakit yang bisa menular melalui partikel di udara, benda pribadi, air liur, hingga menyentuh luka.
Risiko penularan difteri ini dapat meningkat pada orang-orang yang belum mendapatkan vaksinasi. Berikut ini faktor risiko penularannya:
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Gaya hidup tidak sehat.
- Lingkungan dengan kebersihan dan sanitasi yang buruk.
- Tinggal di pemukiman padat penduduk.
Baca Juga: Kita Rentan Terkena Sakit Tenggorokan Saat Puasa, Kenali Berbagai Penyebab Sakit Tenggorokan, yuk!
Source | : | Kompas.com,Alodokter.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR