Hal ini menyebabkan pemerintah daerah kesulitan untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan fasilitasnya sendiri.
2. Tidak Ada Kebebasan Pers
Sebagai informasi, pers merupakan wadah komunikasi dan informasi antara rakyat atau masyarakat sipil dan pemerintah.
Tahukah teman-teman? Kondisi pers pada masa demokrasi terpimpin tahun 1959 mulai mengalami krisis kebebasan.
Pemerintah mulai bersikap otoriter sehingga pers dijadikan sebagai alat revolusi yang harus mendukung kebijakan pemerintah.
Pers cenderung bersifat komunis, yakni pers menjadi simpatisan atas ideologi NASAKOM yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Kebebasan pers yang sangat dibatasi pada masa demokrasi terpimpin akhirnya membuat banyak media tutup bahkan dibredel.
Bahkan ada yang menyebut bahwa pers pada masa demokrasi terpimpin adalah masa terkelam pers pada era orde lama.
3. Melemahnya Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak setiap manusia di seluruh dunia tanpa memandang suku, bangsa, ras, hingga agama.
Nah pada masa demokrasi terpimpin, hak asasi manusia seperti tidak dijaga dan dihormati keberadaannya oleh pemerintah.
Baca Juga: Apa Saja Ciri-Ciri Demokrasi Terpimpin? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR