Yap! Pada masa demokrasi terpimpin, siapa pun yang menentang kebijakan pemerintah dapat disingkirkan.
Tak hanya masyarakat sipil, bahkan presiden pun bisa menyingkirkan lawan partai politik yang berani melawannya.
4. Lunturnya Sistem Partai
Pada umumnya, partai-partai politik dibentuk dalam rangka mempersiapkan diri untuk mengisi jabatan dalam pemerintahan.
Namun, sayangnya hal ini tidak berlaku pada masa demokrasi terpimpin. Lalu, bagaimana maksudnya, Bo?
Sejak berakhirnya pemilu pada tahun1955, Soekarno sudah menunjukan gejala ketidaksenangannya pada partai politik.
Hal ini karena partai politik berorientasi pada kepentingan ideologinya sendiri dan kurang memerhatikan kepentingan politik nasional.
Pada demokrasi terpimpin, partai politik digunakan untuk menjadi elemen penopang lembaga kepresidenan, yakni Angkatan Darat dan PKI.
5. Militer yang Makin Berkuasa
Ciri demokrasi terpimpin selanjutnya ditandai dengan kekuatan militernya yang bisa dikatakan cukup kuat, teman-teman.
Bukan hanya dalam bidang kemiliteran saja, hal ini ternyata juga merembet pada pemerintahan pusat, lo.
Baca Juga: 2 Penyebab Berakhirnya Demokrasi Terpimpin di Indonesia
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR