Bobo.id - Bumi dan berbagai planet lain di tata surya selalu melakukan rotasi dan revolusi.
Pada materi IPA kali ini, kita akan mengenal tentang dua istilah tersebut serta dampak yang dihasilkan pada Bumi.
Rotasi dan revolusi akan terjadi pada setiap planet yang ada, namun lama waktunya akan berbeda-beda.
Kali ini, kita akan mengenal tentang rotasi dan revolusi yang terjadi di Bumi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rotasi merupakan perputaran bumi pada porosnya dari arah barat ke timur.
Peristiwa ini terjadi selama 24 jam dan menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Perputaran Bumi pada porosnya ini terjadi selama 23 jam 56 menit. Namun untuk mempermudah diketahui semua orang, maka waktu rotasi menjadi 24 jam.
Rotasi Bumi ini dihitung setelah matahari terbit hingga matahari selanjutnya terbit kembali.
Jadi, saat proses rotasi Bumi terjadi, kita seperti melihat matahari dan bulan yang berjalan dari timur ke barat.
Padahal sebenarnya Matahari hanya diam, sedangkan Bumi yang berputar pada porosnya sendiri.
Selain berputar pada porosnya, Bumi juga memiliki kemiringan sebanyak 23,5 derajat, lo.
Baca Juga: Fenomena Ekuinoks Maret Akan Terjadi Besok, Apa Dampaknya Bagi Bumi?
Jadi, saat berotasi, Bumi tidak dalam keadaan tegak tapi miring. Posisi miring ini disebut karena pada miliaran tahun lalu, Bumi ditabrak oleh bongkahan luar angkasa.
Rotasi Bumi ternyata memberikan beberapa dampak bagi kehidupan, seperti
Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini.
Seperti disebut sebelumnya, rotasi Bumi menyebabkan terjadi siang dan malam.
Pada peristiwa ini, teman-teman bisa memperhatikan adanya pergantian antara matahari dan bulan.
Selain itu, perubahan siang dan malam ini juga menyebabkan perubahan suhu udara pada siang dan malam hari.
Umumnya pada siang hari, teman-teman akan merasakan suhu panas, sedangkan malam menjadi lebih dingin.
Dampak lain yang terjadi akibat rotasi Bumi adalah adanya arah angin dan arus laut yang berubah atau membelok.
Pembelokan angin akan sangat bermanfaat karena manusia bisa merasakan udara yang sejuk.
Selain itu, peristiwa pembelokan angin juga mengurangi kecepatan dari angin hingga mengurangi kemungkinan adanya kerusakan karena gerakan angin yang cepat.
Baca Juga: Mengenal Garis Khatulistiwa, Pengertian hingga Kota di Indonesia yang Dilalui
Gerakan rotasi juga membuat arus laut bergerak sesuai dengan pembelokan angin yang terjadi.
Rotasi juga menyebabkan terjadinya gerak semu matahari yang membuat matahari seperti bergerak sepanjang hari.
Jadi, saat pagi atau siang, teman-teman akan melihat posisi matahari berbeda.
Walau matahari terlihat bergerak, sebernya yang bergerak adalah Bumi dengan melakukan rotasi.
Gerakan rotasi Bumi juga membuat adanya zona waktu yang berbeda dari tempat satu dengan tempat lainnya.
Seperti di Indonesia yang dibagi menjadi tiga zona waktu, yaitu WIB, WITA, dan WIT.
Perbedaan zona waktu tentu tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di seluruh negara di dunia.
Selain mengalami rotasi, Bumi juga mengalami revolusi, lo.
Menurut KBBI, revolusi Bumi adalah peredaran Bumi dan berbagai planet dalam mengelilingi matahari.
Jadi, revolusi merupakan peristiwa pergerakan Bumi mengelilingi matahari.
Dalam melakukan revolusi, Bumi bergerak dengan kecepatan 30 km/detik.
Baca Juga: Berdampak Besar bagi Makhluk Hidup, Ini 5 Fakta Penting Kelangkaan Air
Dengan kecepatan itu, Bumi bisa mengelilingi matahari hanya selama 365 1/4 hari saja. Lama waktu itu kemudian dijadikan hitungan setahun dalam kalender masehi
Bila rotasi menyebabkan siang dan malam revolusi yang terjadi juga memberikan beberapa dampak pada Bumi.
Revolusi yang dialami Bumi memberikan beberapa dampak pada kehidupan manusia, seperti:
Berikut penjelasan lengkapnya mengenai dampak dari revolusi Bumi.
Gerakan revolusi Bumi ini menjadi acuhan dalam pembuatan kalender Masehi yang sering kita gunakan.
Pada satu kali revolusi akan dihitung selama satu tahun atau selama 365 1/4 hari atau umumnya menjadi 365 hari.
Tapi dalam tahun Kabisat, jumlah hari akan bertambah satu hari. Perubahan terjadi pada bulan Februari, yang pada tahun kabisat akan berjumlah 29 hari bukan 28 hari seperti biasanya.
Revolusi ternyata juga berpengaruh pada pergantian musim yang terjadi di Bumi, lo.
Jadi, secara sederhana pergantian musim terjadi karena Bumi mengelilingi Matahari, hingga suatu wilayah mengalami musim panas atau musim lainnya.
Gerakan revolusi Bumi juga menyebabkan adanya perbedaan lama waktu siang dan malam yang berubah-ubah.
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ternyata Planet Mars Bisa Bersenandung, Mengapa?
Perbedaan waktu siang terjadi selama tiga periode yaitu dari 21 Maret hingga 23 Desember, 23 September hingga 21 Maret, dan 21 Maret hingga 23 September.
Nah, itu penjelasan tentang rotasi dan revolusi Bumi hingga berbagai dampak yang dihasilkan.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan rotasi Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR