Bobo.id - Apa saja faktor yang menyebabkan ekosistem tanah di sekitar tempat tinggal kita menjadi rusak?
Tanah merupakan suatu komponen alam yang berperan besar bagi kehidupan.
Tanah yang sehat adalah tanah yang mengandung kombinasi antara mineral dan bahan organik berupa air, udara, dan kehidupan.
Di dalam tanah yang subur, terdapat kandungan air dan zat hara yang dibutuhkan tumbuhan untuk hidup dan melakukan fotosintesis.
Dari tanah, tumbuhan bisa mendapatkan mineral dan air untuk bertahan hidup, sehingga tumbuhan bisa memberikan manfaat kepada semua makhluk hidup.
Misalnya, tumbuhan bisa dimakan hewan herbivora, hewan herbivora yang sehat bisa menjadi makanan hewan karnivora.
Kemudian, permukaan bumi bisa terbebas dari karbon dioksida dan gas rumah kaca dengan adanya peran tumbuhan.
Artinya, kerusakan ekosistem tanah akan memberikan dampak buruk kepada banyak makhluk hidup dan kehidupannya.
Supaya kita bisa menjaga tanah tetap sehat dan subur, maka kita harus mengetahui faktor yang menyebabkan kerusakan ekosistem tanah untuk menghindarinya.
Dilansir dari Livescience, pencemaran tanah dapat terjadi karena beberapa penyebab, contohnya limbah rumah tangga dan limbah industri.
Limbah rumah tangga yang dapat mencemari tanah yaitu sampah yang tidak bisa terurai, seperti kertas dan plastik, karet dan bahan tekstil, logam dan kaca, dan sebagainya.
Baca Juga: Tidak Termasuk Kingdom Plantae, Inilah Perbedaan Jamur dan Tumbuhan
Sampah yang menumpuk dan tidak bisa terurai ini akan meracuni tanah dan dapat mengakibatkan terganggunya ekosistem tanah.
Setiap sampah yang dibuang sembarangan ke tanah memiliki daya penguaraian yang berbeda-beda.
Adapun jenis sampah yang paling sulit terurai yaitu limbah berbahan dasar plastik dan logam baja.
Faktanya, plastik membutuhkan waktu antara 20 sampai 500 tahun untuk terurai di tanah.
Sedangkan sampah berbahan dasar baja membutuhkan waktu antara 100-1.000 tahun untuk terurai menjadi elemen alami.
Ketika sampah-sampah ini berubah menjadi partikel yang lebih kecil, maka partikelnya dapat meracuni hewan-hewan mikroskopis yang tinggal di dalam tanah.
Akibat dari pencemaran tanah yaitu dapat menyebabkan hilangnya tanah humus untuk pertanian, air tanah menjadi beracun, dan kurangnya makanan ternak.
Pepohonan di sekitar kita, berfungsi untuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen di udara.
Ketika lahan hutan diubah menjadi permukiman penduduk, maka tanah yang tadinya ditanami tumbuhan bisa kehilangan kesuburannya.
Hilangnya tumbuhan dapat menyebabkan tanah tidak mendapatkan unsur-unsur mineral yang dapat menjaga kesuburannya.
Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung unsur hara, air, dan bahan pendukung lain dalam komposisi yang tepat.
Baca Juga: Apa Perbedaan Fungsi dari Neuron Sensorik dan Neuron Motorik?
Perpaduan dari komponen-komponen tersebut, menjadikan tanah subur sehingga mampu dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman.
Ketika tanah sudah berubah menjadi tidak lagi subur, maka penting untuk kita melakukan penghijauan dengan menanam tumbuhan lagi.
Erosi merupakan suatu fenomena alam, yaitu terjadinya pengikisan di bagian permukaan tanah bagian atas oleh pergerakan air ataupun angin.
Sedangkan erosi tanah merupakan keadaan ketika lapisan tanah bagian atas menjadi menipis akibat terjadinya pengikisan tanah oleh beberapa elemen seperti angin, air, atau es.
Pada saat terjadi erosi, maka tanah akan mengalami pengikisan atau longsor sehingga hanyut oleh air maupun angin.
Adapun hal yang dapat menyebabkan erosi tanah antara lain perubahan musim, terjadinya badai, tidak adanya tumbuhan, dan sebagainya.
Erosi tanah juga dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem tanah yang membahayakan kehidupan di sekitarnya.
----
Kuis! |
Apa ciri-ciri tanah yang sehat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR