Bobo.id - Menjelang lebaran, daging sapi sering disiapkan jauh-jauh hari untuk diolah pada saat hari raya Idulfitri.
Di Indonesia, daging sapi sering disajikan menjadi hidangan khas lebaran seperti rendang, kalio, daging srundeng, dendeng, semur daging, dan sebagainya.
Daging yang disimpan untuk dimasak pada hari-hari ke depan perlu dipantau berapa lama ketahanannya.
Sebab, tidak memperhatikan kondisi kelayakan daging setelah disimpan lama bisa mengakibatkan risiko kesehatan.
Menurut U.S Department of Agriculture (USDA), makanan yang disimpan tanpa dibekukan bisa terjangkit bakteri seperti bakteri patogen dan bakteri pembusuk.
Bakteri patogen menyebabkan penyakit bawan makanan, yang bisa berkembang dengan cepat jika makanan tidak didinginkan.
Sedangkan bakteri pembusuk dapat mengubah rasa, penampilan, dan bau dari makanan.
Untuk itu, Healthline memberikan anjuran penyimpanan daging sapi yang aman dan tepat sebelum diolah. Yuk, simak!
Simpan dengan Suhu Tepat
Semua jenis daging, termasuk daging sapi paling aman disimpan di dalam freezer.
Menurut pedoman USDA tentang pembekuan dan keamanan makanan, membekukan daging hingga -18 derajat Celcius dapat mematikan mikroba seperti bakteri dan jamur.
Baca Juga: Mengapa Selalu Ada Kue Kering sebagai Sajian Khas Lebaran? Ini Faktanya
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR