Alasan utama mengapa kita wajib mengamatinya karena hilal adalah penanda bahwa awal bulan baru dalam kalender Hijriah sudah dimulai.
Kalau hilal belum terlihat, maka tentu saja belum berganti pula bulan dalam penanggalan Hijriah, teman-teman.
Tahukah teman-teman? Tidak semua Bulan sabit tipis bisa disebut hilal, lo. Ada kriteria khusus Bulan sabit disebut hilal.
Bulan sabit tipis harus bisa diamati saat Matahari saat Matahari terbenam untuk menghitung ketinggiannya.
Sebuah Bulan sabit tipis baru disebut hilal apabila ia sudah berada di ketinggian 2-6 derajat dari cakrawala saat Matahari terbenam.
Dengan ketinggian seperti itu, hilal umumnya hanya akan muncul sebentar, sekitar 15 menit sampai satu jam.
Setelah rentang waktu itu, ia akan ikut tenggelam bersama Matahari akibat rotasi Bumi yang begitu cepat dari gerakan rotasi Bulan.
Dengan begitu, kalau teman-teman melihat Bulan sabit tipis di siang hari, bukan berarti itu adalah hilal, ya.
Hal ini karena Bulan sabit tipis di pagi atau siang hari bukan selalu fase Bulan sabit muda, bisa juga masih merupakan Bulan sabit tua.
Selain itu, ada juga yang mengatakan kalau Bulan sabit tipis bisa disebut hilal ketika sudah memenuhi kriteria 2-3-8. Apa itu?
Ini artinya, Bulan harus berada pada ketinggian dua derajat dari garis cakrawala saat Matahari terbenam.
Baca Juga: Penetapan Awal Puasa Berbeda, Kenapa Hari Lebaran Bisa Sama?
Source | : | Kompas.com,earth sky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR