Bobo.id - Tak terasa sebentar lagi kita akan merayakan Hari Raya Idulfitri. Kira-kira Lebaran tahun ini jatuh di tanggal berapa, ya?
Kalau kita melihat kalender, akan terlihat kalau Hari Raya Idulfitri atau Lebaran jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023.
Namun, hal ini sebenarnya masih belum pasti. Sebab, para ahli harus melihat hilal terlebih dahulu untuk memastikan tanggalnya.
Pengamatan hilal itu akan melibatkan banyak pihak, mulai dari Kementerian Agama, Majelis Ulama, hingga ahli astronomi.
Pengamatan itu nantinya akan didiskusikan bersama dalam sidang Isbat dan akan disampaikan kepada masyarakat luas.
Memangnya apa itu hilal dan kenapa selalu digunakan untuk menentukan Hari Raya Idulfitri, Bo? Simak informasi berikut ini, yuk!
Sebelum mengetahui apa itu hilal, kita harus tau kalau bentuk Bulan tidak sama setiap harinya. Ia mengalami fase.
Saat Bulan Purnama, kita bisa melihatnya keseluruhan. Sementara itu saat fase bulan baru, kita tidak bisa melihat Bulan.
Nah, ternyata sistem penanggalan Hijriah memanfaatkan pergerakan Bulan ini, termasuk menentukan Hari Raya Idulfitri.
Dilansir dari EarthSky.org, hilal adalah Bulan sabit yang bisa kita lihat pertama kali tepat setalah fase Bulan baru.
Ini artinya, hilal adalah Bulan sabit yang sangat tipis karena masih sangat muda usianya, sekitar 12 jam setelah fase Bulan baru.
Baca Juga: Selalu Dijadikan Penentu Hari Raya Idulfitri, Apa Itu Sidang Isbat?
Alasan utama mengapa kita wajib mengamatinya karena hilal adalah penanda bahwa awal bulan baru dalam kalender Hijriah sudah dimulai.
Kalau hilal belum terlihat, maka tentu saja belum berganti pula bulan dalam penanggalan Hijriah, teman-teman.
Tahukah teman-teman? Tidak semua Bulan sabit tipis bisa disebut hilal, lo. Ada kriteria khusus Bulan sabit disebut hilal.
Bulan sabit tipis harus bisa diamati saat Matahari saat Matahari terbenam untuk menghitung ketinggiannya.
Sebuah Bulan sabit tipis baru disebut hilal apabila ia sudah berada di ketinggian 2-6 derajat dari cakrawala saat Matahari terbenam.
Dengan ketinggian seperti itu, hilal umumnya hanya akan muncul sebentar, sekitar 15 menit sampai satu jam.
Setelah rentang waktu itu, ia akan ikut tenggelam bersama Matahari akibat rotasi Bumi yang begitu cepat dari gerakan rotasi Bulan.
Dengan begitu, kalau teman-teman melihat Bulan sabit tipis di siang hari, bukan berarti itu adalah hilal, ya.
Hal ini karena Bulan sabit tipis di pagi atau siang hari bukan selalu fase Bulan sabit muda, bisa juga masih merupakan Bulan sabit tua.
Selain itu, ada juga yang mengatakan kalau Bulan sabit tipis bisa disebut hilal ketika sudah memenuhi kriteria 2-3-8. Apa itu?
Ini artinya, Bulan harus berada pada ketinggian dua derajat dari garis cakrawala saat Matahari terbenam.
Baca Juga: Penetapan Awal Puasa Berbeda, Kenapa Hari Lebaran Bisa Sama?
Lalu, sudut elongasi Bulan dari Matahari sejauh tiga derajat. Bulan juga harus berusia minimal delapan jam dari fase Bulan baru.
Dilansir dari Kompas.com, ada setidaknya tiga metode yang digunakan dalam melihat hilal untuk menentukan tanggal Lebaran.
Metode pertama adalah menggunakan mata telanjang. Artinya, tanpa alat bantu optik sama sekali, teman-teman.
Metode kedua dilakukan dengan menggunakan alat bantu optik terutama teleskop, namun tetap mengandalkan penglihatan mata.
Metode ketiga adalah dengan menggunakan alat optik terutama teleskop yang terangkai dengan sensor atau kamera.
Sensor atau kamera ini bisa memproduksi denyut elektronik yang bisa diolah sebagai citra atau gambar yang lebih jelas.
Penggunaan alat bantu optik ini penting karena bisa saja mata telanjang menganggap objek astronomis lain sebagai hilal.
Objek astronomis yang dimaksud adalah benda yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan cahayanya tidak jauh dengan hilal.
Objek astronomis ini bisa berupa planet seperti Venus atau Merkurius, atau berupa bintang dengan cahaya terang seperti Sirius.
Di Indonesia sendiri, pengamatan hilal dan sidang Isbat akan dilakukan pada Kamis, 20 April 2023, teman-teman.
Sementara itu, pengamatan hilal akan dilakukan di 123 titik lokasi di seluruh Indonesia setelah Matahari terbenam.
Baca Juga: Hari Lebaran Tahun 2022 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Penjelasan Menurut BMKG
----
Kuis! |
Berapa usia hilal? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,earth sky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR