Selanjutnya, hujan asam terbentuk dari kondensasi asam sulfat dan kemudian jatuh ke permukaan.
Faktanya, hujan asam juga bisa terjadi di Bumi karena beberapa faktor tertentu.
Ketika gunung berapi meletus, maka gunung akan melepaskan beragam bahan kimia yang dapat membuat hujan asam terjadi.
Ada juga aktivitas manusia yang menyebabkan hujan asam, misalnya adanya pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, limbah pabrik, dan limbah kendaraan.
Saat manusia membakar bahan bakar fosil, sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) dilepaskan ke atmosfer, sehingga membentuk asam sulfat dan asam nitrat di udara.
Hujan Lava
Pada planet-planet vulkanik, seperti Venus dan Io (satelit Jupiter), aktivitas vulkanik yang intens menyebabkan terjadinya letusan lava.
Benda-benda yang panas di angkasa, termasuk lava, cenderung memancarkan panas ke luar angkasa melalui radiasi inframerah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lava adalah bahan vulkanis dalam keadaan cair yang keluar dari kepundan gunung berapi.
Ketika benda tersebut mencapai lapisan atmosfer planet, panasnya memicu penguapan materialnya dan membentuk awan.
Material yang terkondensasi kemudian jatuh kembali ke permukaan sebagai hujan lava.
Baca Juga: Bintik Matahari Jumlahnya Semakin Banyak, Bagaimana Terbentuknya?
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR