Bobo.id - Selain kaya dengan budaya, ternyata Indonesia juga terkenal dengan kuliner khasnya yang lezat!
Salah satunya adalah rawon. Banyak orang luar negeri yang sengaja datang ke Indonesia untuk mencicipi rawon.
Rawon adalah masakan khas Jawa Timur. Makanan berkuah ini menggunakan kluwek sehingga warnanya hitam.
Sementara itu, bagian daging sapi yang biasa digunakan untuk masak rawon adalah sengkel dan sadung lamur.
Sajian rawon ini biasanya disajikan bersama nasi panas, dengan tambahan tauge dan taburan bawang goreng. Hmm, lezat!
Sup Terenak di Dunia
Tahukah teman-teman? Rawon baru saja mendapatkan penghargaan sebagai sup terenak dari Taste Atlas, lo.
Rawon mengungguli sejumlah masakan dari negara lain yang juga tak kalah enak, mulai dari Jepang hingga Thailand.
Taste Atlas membuat penilaian tersebut berdasarkan peringkat yang diberikan oleh komunitas pembaca mereka.
Dilansir dari Databoks, hidangan rawon khas Indonesia mendapatkan skor 4,8 dari skala 1-5 poin secara keseluruhan.
Setelah rawon ada Tonkotsu ramen, Tom kha gai, Sopa de lima, Taiwanese hot pot, Ciorba radauteana, Bori-bori, hingga Ramen.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Rawon di Surabaya, Legendaris dan Lezat!
Bagaimana Sejarah Rawon?
Sebuah catatan sejarah menyebutkan kalau sajian rawon sudah ada dan dikonsumsi masyarakat sejak 1.000 tahun lalu, lo.
Hal ini tercantum dalam prasasti Taji yang ada sejak 901 Masehi yang ditemukan di dekat Ponorogo, Jawa Timur.
Dalam prasasti itu, penulisan rawon tidak seperti yang kita kenal sekarang. Melainkan dengan sebutan rarawwan (sayur rawon).
Karena dicatat pada sebuah prasasti, bisa disimpulkan bahwa sajian itu pernah disantap oleh kalangan kerajaan.
Rawon awalnya disiapkan untuk acara kerajaan serta acara khusus. Sering pula disajikan pada para bangsawan.
Seiring berjalannya waktu, rawon menjadi populer di kalangan masyarakat biasa dengan cakupan yang lebih luas.
Bukti sejarah tentang keberadaan rawon juga tercatat dalam Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni pada tahun 1926.
Menurut sejarahnya, hidangan rawon diolah menggunakan daging kerbau. Namun, sekarang tidak lagi karena sulit mendapatnya.
O iya, diperlukan waktu memasak rawon yang cukup lama agar daging jadi empuk dengan bumbu meresap.
Kini, hidangan rawon tidak hanya ada di Jawa Timur. Kita bisa menemukannya di daerah lain dengan cita rasa yang bervariasi.
Baca Juga: Bikin Selera Makan Meningkat, Coba Resep Rawon Daging Khas Jawa Timur, yuk!
Kuah Hitam Khas Rawon
Salah satu hal yang membuat sajian rawon jadi khas dan menarik adalah warna kuahnya yang hitam pekat.
Tampilan itu ternyata berasal dari bahan bernama kluwek yang asalnya dari pepohonan liar. Bijinya sering jadi bumbu dapur.
Kluwek adalah buah yang bentuknya lebih menyerupai batu karena kulitnya yang keras berwarna cokelat muda dan isinya hitam.
Buah kluek berkualitas baik adalah ketika digoyang, maka daging buah di dalamnya juga akan ikut bergerak.
O iya, jika rasa buahnya pahit atau masam, jangan digunakan. Sebab, ini bisa memengaruhi cita rasa kuah rawon.
Kluwek dipercaya bisa meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah kanker, mencegah hipertensi, hingga mencegah anemia.
Kluwek harus diolah dengan benar karena jika tidak, bisa menyebabkan kontaminasi zat-zat bahaya bagi tubuh.
Rawon biasanya dinikmati bersama nasi putih, dilengkapi dengan tauge, bawang goreng, telur asin, dan kerupuk udang.
Bagi yang suka cita rasa pedas, tentu bisa menambah sambal terasi yang makin melengkapi cita rasa rawon.
O iya, tak hanya tampilannya yang kompleks dan unik, cita rasa rawon juga sangat lezat. Wah, jadi tidak sabar mencobanya!
Baca Juga: Macam-Macam Makanan Tradisional Beserta Asalnya, Materi Kelas 3 SD Tema 8
----
Kuis! |
Berapa skor rawon menurut Taste Atlas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR