Bukit ini juga memiliki bentuk yang hampir identik, memberikan pemandangan yang unik dan menakjubkan.
UNESCO menjelaskan bahwa bukit ini hampir berbentuk kerucut simetris dan berukuran sama. Ketinggiannya berkisar di antara 100 sampai 500 meter di atas permukaan laut.
Sedangkan persebaran bukit ini sepanjang 32 kilometer.
Bukan tanpa alasan, ternyata nama "Chocolate Hills" berasal dari perubahan warna tanah bukit saat musim kemarau.
Pada saat itu, rumput yang menutupi bukit-bukit tersebut mengering dan berubah menjadi cokelat, memberikan kesan seperti sekelompok permen cokelat.
Pada tahun 2019, Bukit Cokelat yang unik ini diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO.
Bukit Cokelat adalah salah satu atraksi wisata utama di Filipina, yang termasuk daftar tujuan wisata menurut Otoritas Pariwisata Filipina.
Banyak wisatawan datang ke sini untuk menikmati pemandangan yang menakjubkan dari atas bukit.
Di tempat ini juga terdapat Chocolate Hills Complex, taman alam yang dibangun di dekat Bukit Cokelat.
Taman ini menyediakan fasilitas untuk wisatawan, termasuk platform pandang, tempat peristirahatan, dan informasi tentang formasi geologi ini.
Tempat wisata ini semakin menarik karena legenda unik yang melatarbelakanginya.
Baca Juga: Jadi Fenomena Alam Unik, Bagaimana Bisa Ada Gunung Api di Bawah Laut?
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR