Bobo.id - Sama seperti Bumi dan planet-planet lain, Planet Jupiter juga memiliki satelit yang mengelilinginya, lo.
Satelit adalah benda yang mengelilingi benda lainnya yang lebih besar. Satelit alami sering disebut debagai bulan.
Bumi diketahui cuma punya satu satelit alami, tapi tidak dengan Jupiter. Jumlahnya mencapai 79 satelit alami!
Salah satu satelit alami atau bulan milik Jupiter yang unik dan populer di kalangan pecinta astronomi adalah Europa.
Tak hanya kita, para ilmuwan pun penasaran sehingga terus melakukan pengamatan pada satelit alami Europa.
Dari pengamatan Teleskop James Webb ditemukan fakta adanya karbon dioksida di lautan cairan asin Europa.
Penemuan Karbon Dioksida di Europa
Para ilmuwan sudah sejak lama mengetahui kalau ada lautan air yang terletak di bawah lapisan es Europa.
Namun, mereka tidak tahu apakah lautan itu memiliki kandungan kimia yang tepat untuk mendukung kehidupan.
Oleh karena itu, penemuan karbon dari lautan bawah permukaan Europa ini jadi penemuan yang sangat penting.
Ini karena karbon adalah elemen penting untuk makhluk hidup. Kehidupan di Planet Bumi juga berbasis karbon, kok.
Baca Juga: Eksoplanet Ditangkap Teleskop di Chili, 15 Kali Lebih Besar dari Jupiter!
Memahami kimia lautan Europa akan membantu kita menentukan ramah atau tidaknya lautan untuk kehidupan.
Sudah sejak dulu Europa disebut sebagai tempat layak huni di luar Bumi. Penemuan ini mendukung teori itu.
Dari Mana Asal Karbon Dioksida Itu?
Hingga saat ini, para peneliti masih mencoba mencari tahu dari mana asalnya karbon dioksida di bulan Jupiter, Europa.
Banyak yang menyebutnya berasal dari laut bawah permukaan, tapi bisa saja dibawa oleh meteorit yang menghantam.
Untuk itu, peneliti menggunakan pengamatan inframerah dengan instrumen Near-Infrared Spectograph JWST.
Hasilnya adalah karbon dioksida di sekitar Europa itu paling melimpah di wilayah yang masih muda, yakni Tara Regio.
Di wilayah itu telah terjadi pertukaran material antara permukaan es Europa dan lautan di bawah permukaannya.
Sebelum dilakukan pengamatan menggunakan Teleskop James Webb, dulunya pernah diamati Teleskop Hubble.
Dari pengamatan Teleskop Hubble ditemukan kalau ada garam yang berasal dari laut di Tara Regio itu, teman-teman.
Sekarang terlihat kalau karbon dioksida berpusat di sana. Karbon itu mungkin berasal dari lautan bagian dalam.
Baca Juga: Jupiter dan Uranus Tampak di Langit Minggu Ini, Cari Tahu Faktanya
Benarkah Europa Layak Huni?
Europa adalah satelit Jupiter yang punya permukaan tertutup oleh air asin dan lapisan es yang tebal.
Air asin dengan kandungan karbon dioksida ini sama dengan tipikal lautan yang ada di planet Bumi yang kita huni.
Kandungan es dan garam yang ada di Europa masih jadi tema penelitian oleh para peneliti sampai sekarang.
Hal ini mengacu pada komponen yang menjadi salah satu syarat objek antariksa itu bisa dihuni, yakni air.
Meski punya air dan karbon dioksida, sayangnya Europa memiliki jarak yang cukup jauh dari pusat tata surya.
Ini membuat Europa hanya mendapatkan sedikit sinar Matahari yang mampu mencairkan es yang membeku.
Dengan tidak cukupnya cahaya Matahari yang bisa mencairkan es, masih jadi perdebatan status layak huni Europa.
Namun, jika es yang membeku ini bisa mencair, maka jumlah air yang ada di Europa bisa sangat melimpah.
Bahkan, disebut-sebut jumlah air di Europa bisa menjadi dua kali lebih banyak dibandingkan jumlah air di Bumi, lo!
Nah, itulah informasi tentang penemuan karbon dioksida di satelit Jupiter, Europa. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Ada Fenomena Bintik Merah Besar di Planet Jupiter, Bagaimana Terbentuknya?
----
Kuis! |
Berapa jumlah satelit yang ada di Jupiter? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR