Bobo.id - Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menginformasikan sedang menebar nyamuk wolbachia untuk mencegah penularan DBD.
DBD atau demam berdarah dengue adalah salah satu jenis penyakit yang rentan terjadi di musim hujan, teman-teman.
Bersumber dari laman resmi kemkes.go.id, nyamuk wolbachia sebenarnya merupakan nyamuk jenis Aedes aegypti yang memiliki bakteri wolbachia di dalamnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, dengan memasukkan bakteri wolbachia ke dalam nyamuk tersebut, maka nyamuk tidak akan menularkan penyakit saat menggigit manusia.
Sedangkan bakter wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami di tubuh serangga, terutama nyamuk.
Bakteri wolbachia ini juga dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga ketika nyamuk Aedes aegypti mengisap darah mengandung virus dengue, maka virus tidak akan menyebar ke tubuh manusia.
Seperti yang kita tahu, nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue adalah penyebab utama penularan DBD.
Selain demam berdarah dengue, nyamuk juga dapat menularkan beragam penyakit, teman-teman, sehingga kita harus berhati-hati.
Apa saja jenis penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk? Yuk, cari tahu!
1. Zika
Virus zika pertama kali ditemukan pada tahun 1947, kasus pertama terdeteksi pada tahun 1952.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Bikin Tak Mudah Sakit
Selain demam berdarah, virus Zika ini juga ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Beberapa gejala penyakit yang disebabkan oleh virus Zika ini juga dikatakan mirip dengan gejala Demam Berdarah.
Gejala yang muncul antara lain, demam mendadak, ruam kemerahan di kulit, nyeri otot dan sendi, mata merah, pusing, sakit kepala, serta lemas.
Perbedaan dengan Demam Berdarah adalah kadar trombosit pada seseorang yang terinfeksi virus Zika tetap normal.
Virus ini membahayakan bagi Ibu hamil karena dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat mikrosefali.
2. Malaria
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk. Nyamuk yang dikenal dapat menularkan penyakit malaria disebut Nyamuk Anopheles.
Mereka membawa makhluk mikroskopik bernama Plasmodium yang dapat menyebabkan demam, kejang, dan muntah berkepanjangan.
Gejala Malaria biasanya dimulai 10-15 hari setelah kita terkena gigitan.
Berdasarkan penelitian dari Biospace, tercatat sebesar 229 juta kasus malaria di dunia pada 2019, dengan sebagian besar dialami teman-teman kita di Afrika.
Faktanya, malaria dapat ditemukan di lebih dari 100 negara, dan biasanya berdampak pada wilayah tropis dunia.
Baca Juga: 7 Camilan yang Berkhasiat Meningkatkan Daya Ingat, Ada Kesukaanmu?
Namun, sekitar 70 persen dari beban malaria di seluruh dunia terkonsentrasi atau lebih banyak ditemukan di 11 negara.
Salah satu dari 11 negara tersebut adalah India, sedangkan sisanya berada di Benua Afrika.
3. Demam Kuning
Demam kuning adalah virus yang disebarkan oleh nyamuk, salah satunya nyamuk jenis Aedes aegypti.
Penderita akan mulai merasakan gejala 4-7 hari setelah gigitan. Gejalanya yang dirasakan biasanya demam parah, sakit kepala, dan mual.
Bersumber dari laman WebMD, nama penyakit ini diambil dari salah satu gejalanya, yakni dapat membuat mata dan kulit tampak berwarna kuning.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa ada antara 84.000-170.000 kasus demam kuning setiap tahun.
Bakteri Wolbachia yang menginfeksi nyamuk Aedes aegypti tidak hanya mencegah DBD, namun juga dapat mencegah demam kuning ini.
4. Chikungunya
Nama Chikungunya berasal dari Bahasa Afrika yang menjelaskan kondisi seseorang tubuhnya bungkuk karena nyeri sendi yang parah.
Penyakit ini ditemukan di Asia dan India, kemudian mulai menyebar ke Eropa dan Amerika.
Baca Juga: Mengapa Sering Sakit Perut Setelah Minum Susu? Ternyata Ini Penyebabnya
Ketika seseorang terpapar virus Chikungunya dari gigitan nyamuk, maka akan muncul demam dan nyeri sendi yang parah.
Virus penyebab penyakit ini bernama alphavirus, yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Chikungunya dapat terjadi pada siapa saja, namun berisiko tinggi terjadi pada adik bayi yang baru lahir dan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, serta orang dengan penyakit tertentu.
5. West Nile
West Nile adalah penyakit yang disebabkan oleh virus west nile dari gigitan nyamuk.
Ketika seseorang terpapar virus ini, maka akan ada gejala yang dialami yakni sakit kepala, pegal-pegal, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan ruam.
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus west nile tidak memperlihatkan gejala pada awalnya.
Cara pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terpapar virus west nile adalah dengan menjaga lingkungan sekitar tetap bersih dan mencegah pertumbuhan nyamuk.
6. Demam Berdarah Dengue
Demam beradarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi bagi kita.
Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk yaitu Aedes aegypti yang membawa virus dengue yang mengakibatkan penyakit DBD.
Baca Juga: Dianjurkan untuk Semua Orang, Kenapa Jalan Kaki Rutin Baik untuk Tubuh Kita?
Gejalanya adalah demam tinggi, mual, muntah, nyeri sendi dan otot, hingga muncul ruam pada kulit.
Umumnya penyakit ini terjadi di daerah tropis, di mana populasi nyamuk dapat berkembang dengan pesat.
Daerah yang berisiko di antaranya Asia Tenggara, pulau-pulau di Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika.
----
Kuis! |
Apa itu wolbachia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | WebMD,Kemkes RI |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR