Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu International Space Station (ISS)?
Dalam bahasa Indonesia, ISS disebut Stasiun Antariksa Internasional, namun semua orang dari berbagai negara lebih mengenalnya dengan nama ISS.
ISS merupakan stasiun antariksa yang terletak di orbit bumi rendah (Low Earth Orbit), terdiri dari awak penerbangan internasional, pesawat luar angkasa, dan operasi penerbangan.
ISS secara resmi mendapat persetujuan dari Presiden Reagan dan disetujui oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 1984.
Stasiun ini dirancang di antara tahun 1984 hingga 1993, dengan mitra kerja sama yaitu Kanada, Jepang, dan Eropa.
Bersumber dari NASA, ISS mempunyai panjang rangka sekitar 94 meter, sedangkan panjang susunan panel surya mencapai 73 meter.
Berat ISS mencapai 419.725 kilogram, dengan pembangkit listrik berkekuatan 75 hingga 90 kilowatt.
Dengan ukuran sebesar dan bobot seberat itu, bagaimana ISS bisa sampai di angkasa? Yuk, cari tahu rahasia menariknya!
Peluncuran International Space Station
Setiap elemen ISS dibangun di seluruh Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Eropa mulai akhir tahun 1980-an.
Kemudian, pada tahun 1993, ketika Stasiun sedang menjalani desain ulang, Rusia ikut berpartisipasi dalam program ini.
Baca Juga: Bagaimana Satelit Bisa Terus Bertahan Mengorbit Planet di Ruang Angkasa?
Ada dua tahap kelanjutan pembangunan ISS pada saat itu.
Tahap pertama, pesawat ruang angkasa NASA akan membawa astronaut ke Stasiun Orbital Mir Rusia dengan modifikasi yang dilakukan AS.
Tahap kedua, semua negara peserta akan menyumbangkan elemen dan awak ke ISS yang baru dipimpin oleh AS dan Rusia.
Elemen ISS baru diluncurkan ke antariksa mulai tahun 1998.
Ada lima lembaga yang mengoperasikan ISS yaitu Canadian Space Agency, Eropean Space Agency, Japan Aerospace Exploration Agency, National Aeronautics and Space Administration, dan State Space Corporation 'Roscosmos'.
Masing-masing bertanggung jawab mengelola dan mengendalikan perangkat keras yang disediakannya.
Uniknya, setiap bagian dari ISS diluncurkan dan dirakit di ruang angkasa, dengan memanfaatkan sistem robotika yang rumit namun modern.
Jadi, untuk bisa membuat stasiun antariksa yang sangat besar di angkasa, manusia harus meluncurkan elemennya secara terpisah.
Hingga kini, ISS adalah objek buatan manusia terbesar yang pernah mengorbit Bumi.
Fakta Unik ISS
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ISS memiliki berat sekitar 400.000 kilogram.
Baca Juga: Termasuk Bintang, Apakah Matahari Bisa Meledak Jadi Supernova? Ini Faktanya
Lebar sayap panel surya yang mencapai 109 meter diketahui jauh lebih panjang dibandingkan pesawat penumpang terbesar di dunia.
Untuk bisa beroperasi, modul ISS dan bagian-bagiannya dikirimkan melalui 42 penerbangan perakitan, 37 pesawat ulang-alik, dan 5 roket Proton/Soyuz Rusia.
Kawat sepanjang 12 kilometer bertugas menghubungkan sistem tenaga listrik di ISS supaya dapat digunakan oleh para astronaut.
Para astronaut juga melakukan perjalanan ruang angkasa untuk pembangunan, pemeliharaan, da peningkatan ISS secara teratur.
ISS bisa melakukan perjalanan di ruang angkasa dengan kecepatan lebih dari 8.000 kilometer per detik.
Yap, ISS berada di ruang angkasa dan berfungsi untuk mengorbit bumi.
----
Kuis! |
Di mana orbit ISS? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR