Bobo.id - Selama tinggal di Bumi, kita sering melihat kilatan cahaya. Yap, biasanya kilatan itu datang dari petir.
Ketika akan hujan, maka petir dengan kilatan cahaya yang terang sering muncul. Kita diminta untuk menjauh.
Namun, ternyata petir bukan satu-satunya sumber kilatan cahaya di langit. Ada juga kilatan dari planet lain.
Tidak seperti petir yang terjadi berulang kali, kilatan ini hanya terjadi satu kali. Itu pun hanya sekitar satu detik!
Bersumber dari Live Science, kilatan itu berwarna hijau cerah. Wah, dari mana asal kilat itu, ya? Simak informasinya, yuk!
Kilat Hijau dari Venus
Kilat hijau yang muncul di atas cakrawala di Stockholm pada 8 Januari dini hari itu ternyata berasal dari Planet Venus!
Meski hanya sebentar, pemandangan kilat hijau itu berhasil ditangkap oleh kamera fotografer Peter Rosen, lo.
Cahaya hijau itu terlihat karena suhu udara tajam yang diperparah dengan rendahnya suhu di Swedia.
Tapi kalau diperhatikan lebih dekat, kita juga bisa melihat cahaya kuning, oranye, merah, dan biru di sekitarnya.
Fenomena yang jarang terlihat ini mirip dengan kilatan cahaya hijau halus yang muncul saat Matahari terbenam.
Baca Juga: Apa Dampak Atmosfer yang Sangat Tebal di Permukaan Venus? Ini Faktanya
Pertunjukan cahaya ini disebabkan oleh cahaya dari benda langit yang dibiaskan saat melewati atmosfer kita.
Kilatan hijau itu disebabkan oleh pembiasan sinar cahaya yang sampai ke mata melalui jalur panjang atmosfer.
Tak hanya berasal dari Venus, kilatan cahaya hijau serupa juga pernah tertangkap dalam Merkurius dan Bulan.
Terjadi Karena Pembiasan Atmosfer
Cahaya terdiri dari panjang gelombang cahaya berwarna yang berbeda. Ini memberi warna putih pada sinar.
Namun, ketika cahaya Matahari menyinari atmosfer Bumi, panjang gelombang sebagian dibiaskan molekul gas.
Hal ini terjadi sepanjang waktu. Misalnya, langit siang tampak biru karena panjang gelombang biru banyak tersebar.
Namun, saat langit cerah, cahaya dari Matahari dan planet-planet di dekatnya dapat terpisah sepenuhnya.
Jika posisinya dekat cakrawala, maka cahaya harus melewati lebih banyak atmosfer untuk sampai ke mata kita.
Saat hal ini terjadi, cahaya dengan gelombang yang pendek (biru dan ungu) akan tersebar paling banyak.
Sementara gelombang yang lebih panjang (merah, jingga, kuning) lebih mudah diserap oleh molekul atmosfer.
Baca Juga: Planet Venus Punya Lempeng Tektonik Mirip Bumi, Bagaimana Kondisinya?
Akibatnya, gelombang hijau dengan panjang sedang terkadang jadi satu-satunya warna yang bisa dilihat mata.
Tapi, sudutnya harus tetap agar hal ini dapat terjadi. Inilah alasan mengapa hanya terlihat sebagai kilatan singkat.
Venus Juga Alami Kilatan Cahaya
Di Bumi, kita bisa melihat kilatan cahaya dari Venus meski sebentar. Kira-kira di sana ada kilatan cahaya atau tidak, ya?
Jawabannya ada. Bahkan, kilatannya bisa terjadi lebih sering daripada yang terjadi di planet kita, Bumi, lo.
Bersumber dari Space, meteor menjadi salah satu sumber kilatan cahaya yang bisa teramati dari planet Venus.
Dari penelitian astronomi batuan ruang angkasa lebih sering terbakar di permukaan Venus daripada Bumi.
Batuan ruang angkasa dengan ukuran cukup besar itulah yang membuat kilatan cahaya di planet Venus.
Selain karena meteor, kilatan di planet Venus juga bisa bersumber dari gunung berapi yang aktif di Venus.
Adanya gunung berapi aktif ini menandai masih ada kemungkinan petir di permukaan akibat letusan.
Nah, itulah informasi terkait kilatan cahaya hijau yang diperkirakan berasal dari Venus. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Ada Kilatan Cahaya di Venus, Benarkah Berasal dari Meteor yang Terbakar?
----
Kuis! |
Siapa yang berhasil menangkap kilatan cahaya hijau dari Venus? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR