Bobo.id - Ada tiga zat makanan yang harus kita konsumsi setiap hari dengan jumlah yang tepat, yaitu gula, garam, dan lemak (GGL).
Gula, garam, dan lemak dibutuhkan oleh tubuh untuk memberikan energi, memelihara keseimbangan cairan, dan bahan baku pembentuk hormon.
Manfaat tersebut bisa diperoleh jika kita mengonsumsi gula, garam, dan lemak sesuai dengan anjuran kesehatan.
Yap, jika berlebihan, gula, garam, dan lemak justru bisa menjadi pemicu masalah kesehatan, lo.
Dalam memperingati Hari Keluarga Nasional, ada beberapa poin penting mengenai gula khususnya dalam pengaruhnya pada obesitas anak. Misalnya, anak yang mengonsumsi gula secara berlebihan dapat menimbulkan risiko berat badan di atas normal hingga kencing manis (diabetes melitus).
World Health Organizations (WHO) memberikan panduan konsumsi gula khusus anak-anak, yaitu sebagai berikut.
- Anak-anak 7–10 tahun: tidak lebih dari 24 gram (6 sendok teh) per hari
- Anak-anak 2–6 tahun: tidak lebih dari 19 gram (4 sendok teh) per hari
Lalu, apa yang akan terjadi jika kita mengonsumsi gula lebih dari jumlah anjuran di atas?
Yuk, simak informasi penting tentang bahaya gula bagi anak-anak dari artikel ini!
Gula dan Obesitas
Baca Juga: Tidak Terasa Manis, Tapi Kenapa Nasi Bisa Tingkatkan Kadar Gula Darah?
Bersumber dari Healthline, tingkat obesitas di seluruh dunia meningkat karena banyak orang mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan.
Gula yang kita konsumsi setiap hari dibedakan menjadi dua, yaitu gula alami dan gula tambahan.
Gula alami dapat ditemukan pada buah, sayur, susu, roti, nasi, kentang, makanan bertepung dan berkarbohidrat, keju, dan sebagainya.
Sementara gula tambahan terdapat pada beragam dessert, minuman manis, cokelat, es krim, dan makanan kemasan.
Beberapa waktu lalu, tim redaksi melakukan wawancara dengan dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A, Subsp. N. P. M, dokter Spesialis Anak Subspesialis Kesehatan Anak Nutrisi dan Penyakit Metabolik.
Menurut penjelasan dr. Cut, mengonsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan risiko obesitas pada anak. Mengapa bisa begitu?
Sebab, gula berlebihan dapat menambah kalori tubuh, yang kemudian disimpan sebagai lemak penyebab obesitas.
Obesitas jenis ini dikenal sebagai obesitas primer, yaitu obesitas akibat pola hidup karena asupan kalori berlebih dan kurangnya aktivitas fisik.
Dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, anak usia 5-12 tahun dengan status obesitas mencapai 9,2 persen, sementara berat badan di atas normal (overweight) mencapai 10,8 persen.
Menurut perbandingan, data ini sama dengan sekitar 1 dari 5 anak Indonesia kelebihan berat badan.
Baca Juga: Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan, Ini 5 Cara Membatasi Asupan Gula untuk Anak-Anak
Gula Alami dan Tambahan di Sekitar Kita
Sejak sekarang, kita harus mulai memperhatikan konsumsi gula setiap hari.
Berdasarkan anjuran kesehatan, anak-anak dibatasi mengonsumsi gula sebanyak 5-10 persen dari total kalori harian.
Misalnya, anak usia 1 tahun membutuhkan kalori sekitar 1000 kkal, maka gula tambahan yang boleh dikonsumsi paling banyak sekitar 50-100 kkal (12,5-25 gram).
Gula alami dapat kita temukan dalam makanan karbohidrat kompleks, seperti nasi, kentang, ubi, susu full cream tanpa gula, dan lain-lain.
Nah, untuk minuman dan makanan dalam kemasan, perlu kita periksa jumlah kandungan gulanya melalui label fakta nutrisi (nutrition facts label).
Jika makanan atau minuman kemasan diketahui mengandung sukrosa atau high fructose corn syrup, maka termasuk jenis makanan dan minuman dengan gula tambahan.
Cara Batasi Konsumsi Gula
Lalu, bagaimana cara kita mengurangi konsumsi gula untuk mencegah dampak obesitas? Lakukan langkah berikut.
Baca Juga: Sering Tidak Disadari, Ini 4 Minuman yang Mengandung Banyak Gula
----
Kuis! |
Apa fungsi gula, garam, lemak bagi tubuh? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Healthline,WHO |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR