Bobo.id - Ketika melihat ke langit di siang hari, kita tidak hanya melihat warna biru yang luas, teman-teman.
Yap, langit yang luas dan biru itu juga dihiasi oleh formasi awan putih yang menakjubkan dan menarik dilihat.
Awan adalah kumpulan uap air yang sangat kecil, begitu kecil sehingga kita tidak bisa melihatnya satu per satu.
Uap air ini berasal dari air di Bumi, bisa dari sungai maupun laut yang menguap karena adanya panas Matahari.
Ketika udara di langit jadi dingin, uap air itu berubah menjadi tetesan air, berkumpul, dan membentuk awan.
Meski keseluruhan proses terbentuknya awan itu sama, tetapi bentuk awan yang ada di langit bisa berbeda-beda.
Yap, ada awan yang seperti kapas putih, ada yang seperti bulu domba, ada juga yang tebal menggunung.
Selalu menghiasi langit siang, kira-kira, kenapa bentuk awan bisa berbeda-beda, ya? Cari tahu bersama, yuk!
1. Tingkat kelembapan
Tingkat kelembapan adalah jumlah air yang ada di udara. Jika udara sangat lembap, awan terbentuk lebih tebal dan besar.
Sebaliknya, apabila udaranya tidak terlalu lembap, maka awan yang ada di langit terlihat tipis dan juga transparan.
Baca Juga: Terlihat Ringan dan Tipis, Berapa Sebenarnya Berat Awan di Langit?
Misalnya, awan cumulus. Awan ini terbentuk ketika udara lembap dan hangat naik ke langit, teman-teman.
Bentuk awan cumulus seperti gumpalan kapas yang besar dan putih. Awan ini biasanya muncul di hari yang cerah.
Sebaliknya, ada juga awan stratus. Awan ini muncul saat udara tidak terlalu lembap, seperti sebelumnya.
Awan stratus ini terlihat seperti lapisan tipis yang menutupi langit, sering kali membuat hari tampak mendung.
2. Suhu Udara
Sebagai informasi, ternyata suhu udara di langit juga dapat memengaruhi bentuk awan yang ada di langit, lo.
Ketika udara di langit sangat dingin, awan bisa terbentuk dari kristal es, bukan dari tetesan air, teman-teman.
Hal inilah yang kemudian membuat awan di tempat yang sangat tinggi terlihat berbeda dari awan rendah.
Awan yang terbentuk di ketinggian yang sangat tinggi dengan udara yang dingin disebut dengan awan cirrus.
Bersumber dari Kompas.com, awan ini bentuknya tipis dan panjang seperti bulu karena terdiri dari kristal es.
3. Kecepatan Angin
Baca Juga: Apa Hubungan Awan dengan Keadaan Cuaca? Materi IPA Kelas 3 SD
Angin di langit bertiup dengan kecepatan yang berbeda-beda. Hal inilah yang bisa mengubah bentuk awan di langit.
Angin yang kencang ini bisa bikin awan yang awalnya berbentuk bulat jadi memanjang atau bahkan terpecah.
Misalnya, awan lenticular. Awan ini diketahui terbentuk ketika angin sedang bertiup melewati gunung atau bukit.
Bentuk awan lenticular ini seperti piring terbang karena angin mendorong awan jadi lapisan yang tipis dan datar.
4. Polusi Udara dan Partikel Atmosfer
Bersumber dari Earth, ternyata polusi udara dan partikel-partikel atmosfer dapat memengaruhi bentuk awan, lo.
Partikel-partikel yang ada di atmosfer ini berperan sebagai inti pembentukan awan. Lalu, apa pengaruhnya?
Sebagai informasi, jumlah serta jenis partikel tersebut dapat memengaruhi proses terjadinya kondensasi uap air.
Di daerah perkotaan, polusi udara bisa menyebabkan awan yang tampak lebih tebal, padat, dan lebih gelap.
Di pedesaan, udara biasanya lebih bersih karena sedikit polusi. Ini berarti jumlah partikel kecil di udara juga lebih sedikit.
Karena itu, awan di pedesaan cenderung terbentuk dari tetesan air yang lebih besar, tetapi jumlahnya lebih sedikit.
Baca Juga: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Hari Ini, Apa Dampaknya Bagi Bumi?
Awan di pedesaan mungkin terlihat lebih putih dan berbentuk lebih lembut karena tak ada banyak partikel atmosfer.
Nah, itulah alasan mengapa bentuk awan di langit berbeda-beda. Semoga informasi ini bisa jawab rasa penasaranmu!
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan awan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR