Bobo.id - Di masa kini, siswa umum dan siswa berkebutuhan khusus bisa belajar dalam satu atap atau sekolah yang sama!
Yap, semua anak yang bisa belajar bersama tanpa melihat perbedaan adalah suatu perwujudan pendidikan inklusif.
Namun, agar pendidikan inklusif itu bisa berjalan lancar, maka peran guru di sekolah jadi sangat penting, nih.
Tidak hanya guru biasa yang mengajarkan materi, dibutuhkan juga guru pendidikan khusus atau (GPK).
Guru dan guru pendidikan khusus akan bekerja sama menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa.
Artinya, guru dan guru pendamping khusus akan berkolaborasi untuk memberi pengajaran bagi anak-anak.
Peran Guru Reguler dan Guru Pendidikan Khusus
Guru Reguler
Guru reguler atau guru kelas akan selalu berusaha membuat suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Dalam penelitian, ada guru yang menciptakan interaksi antara anak berkebutuhan khusus (ABK) dan siswa lain.
Untuk menciptakan interaksi, guru itu membuat metode permainan atau belajar dalam suatu kelompok.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Pendidikan Inklusif? Ini Penjelasannya
Dari situ, guru reguler bisa melihat kesulitan dan kelebihan anak berkebutuhan khusus saat ada di kelas.
Tak hanya itu, guru reguler ikut membuat rencana belajar yang bisa dipakai semua siswa, termasuk ABK itu.
Nah, kalau ada pelajaran yang belum dipahami ABK, maka guru pendamping yang akan membantu anak itu.
Guru Pendidikan Khusus
Menurut penelitian, guru pendidikan khusus sudah harus mengenali kebutuhan ABK di kelas satu, teman-teman.
Untuk itu, sekolah bisa bekerja sama dengan psikolog untuk memahami masalah yang dialami anak-anak.
Peran guru pendidikan khusus adalah membantu guru dengan berbagi pengalaman dan juga memberi saran.
Guru pendidikan khusus ikut rapat bersama guru dan orang tua untuk evaluasi perkembangan anak.
O iya, guru pendidikan khusus juga akan membantu guru kelas menyesuaikan kurikulum untuk ABK, lo.
Kolaborasi Guru Reguler dan Guru Pendidikan Khusus
Karena punya peran masing-masing, kolaborasi antara guru reguler dan guru pendidikan khusus sangat penting.
Biasanya, mereka akan menggunakan model Co-Teaching sebagai perwujudan pendidikan inklusif, lo.
Jadi, akan ada satu guru mengajar dan satu lagi membantu agar pembelajaran inklusif bisa berjalan lancar.
O iya, peran kolaborasi guru dan guru pendidikan khusus dalam pendidikan inklusif sendiri meliputi hal berikut:
1. Merencanakan pembelajaran bersama.
2. Menyesuaikan kurikulum inklusif.
3. Mengembangkan program pembelajaran individual.
4. Menciptakan lingkungan kelas yang ramah dan mendukung.
5. Memberi dukungan belajar di kelas.
6. Mengidentifikasi kebutuhan khusus siwa.
7. Mengadakan evaluasi pembelajaran.
8. Memberi laporan perkembangan anak pada orang tua.
Dengan kolaborasi ini, sekolah inklusif bisa jadi tempat bagi semua anak merasa diterima, dihargai, dan didukung.
Kolaborasi ini adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi semua anak, tanpa terkecuali.
Nah, itulah peran kolaborasi antara guru dan guru pendidikan khusus dalam pendidikan inklusif. Semoga bisa bermanfaat!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Bagaimana perwujudan pendidikan inklusif? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR