Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah mengalami panas dalam saat berpuasa?
Bersumber dari alodokter.com, panas dalam sebenarnya bukan penyakit, melainkan kondisi ketika infeksi virus dan bakteri menyebabkan gejala pada tenggorokan.
Ketika mengalami panas dalam, tenggorokan akan terasa tidak nyaman.
Sering kali ditandai dengan sakit ketika menelan atau berbicara, bibir pecah-pecah, serta tenggorokan terasa kering.
Ketika tidak berpuasa, panas dalam bisa diatasi dengan minum air putih, karena dapat membantu melembapkan tenggorokan dan mencegah terjadinya dehidrasi.
Akan tetapi hal itu tidak bisa dilakukan saat puasa. Lantas, apa sebenarnya penyebab utama panas dalam saat sedang menjalankan puasa?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini!
Asam Lambung Naik
Panas dalam saat puasa bisa terjadi karena kenaikan asam lambung.
Asam lambung naik juga disebut dengan GERD (gastroesophageal reflux disease), yang dapat terjadi kepada siapa pun dan kapan pun.
Jika tidak segera diatasi, asam lambung naik akan menimbulkan gangguan kesehatan lain, seperti nyeri di ulu hati hingga kerusakan jaringan kerongkongan.
Baca Juga: 5 Resep Aneka Pempek untuk Menu Buka Puasa Spesial, Ada Pempek Krispi!
Asam lambung naik dapat naik saat menjalankan puasa karena keliru memilih menu sahur atau buka puasa.
Maka dari itu, baiknya hindari makanan pedas, makanan berlemak, cokelat, kol, ubi, kembang kol, kacang-kacangan, dan seledri untuk sahur.
Sebab, jenis makanan di atas dapat memicu asam lambung naik dan menyebabkan panas dalam selama berpuasa.
Iritasi Tenggorokan
Tubuh kita dapat mengalami iritasi di berbagai organ tubuh, salah satunya tenggorokan.
Tenggorokan bisa teritasi oleh beberapa penyebab, seperti polusi udara, makanan atau minuman terlalu panas, atau penggunaan suara berlebihan.
Iritasi tenggorokan kemudian menimbulkan gejala berupa rasa panas di sekitar saluran tenggorokan dan dada.
Iritasi tenggorokan dapat berkembang menjadi radang tenggorokan jika tidak segera diatasi.
Radang tenggorokan merupakan jenis gangguan pada tenggorokan yang umumnya disebabkan oleh virus dan bakteri.
Virus dan bakteri penyebab radang tenggorokan dapat menyebar melalui percikan air liur saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin serta berbagi makanan atau minuman.
Ada juga yang mengalami radang tenggorokan karena mengonsumsi makanan yang digoreng, minuman dingin, hingga makanan manis.
Baca Juga: Serunya Menunggu Waktu Buka Puasa dengan Mendengarkan Dongeng Ramadan
Sebenarnya kondisi radang tenggorokan terjadi bukan karena makanannya, namun karena residu asam yang ditinggalkan dari segala jenis makanan yang kita konsumsi.
Saat kita mengalami radang tenggorokan, bagian tenggorokan akan terasa panas dan tidak nyaman, sehingga sering diartikan sebagai panas dalam.
Cara Cegah Panas Dalam
Setelah mengetahui alasan terjadinya panas dalam saat berpuasa, teman-teman juga harus mengupayakan pencegahannya.
Berikut ini beragam cara mencegah panas dalam saat puasa.
1. Konsumsi buah dan sayur yang mengandung zinc, vitamin A dan C, serta antioksidan.
2. Hindari makanan pedas dan berlemak.
3. Penuhi cairan tubuh.
4. Jangan terlalu banyak mengonsumsi gula.
5. Sering mencuci tangan.
6. Jaga kebersihan diri.
7. Istirahat yang cukup.
(Penulis: Grace Eirin)
----
Kuis! |
Apa itu panas dalam? |
Petunjuk: cek di halaman ! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Penulis | : | Bobo.id |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR