“Aku ulang tahun!” kata Tuan Omongkosong.
“Aku ulang tahun kapan saja aku mau. Dan, hari ini aku ingin ulang tahun. Karena itu, aku akan membuat pesta ulang tahun untuk kita berdua. Padamkan saja lampu sebab akan ada cahaya khusus untuk pesta!”
Dito memadamkan lampu. “Wauw,” teriaknya. Kamar Dito tiba-tiba dipenuhi ratusan cahaya kecil.
“Bagus, ya? Itu adalah kunang-kunang!” kata Tuan Omongkosong.
“Lihat apa yang kupunya di sini,” Tuan Omongkosong membuka topinya dan di kepalanya tiba-tiba ada topi pesta yang ujungnya runcing dan ada bel-bel kecil. Bel-bel itu gemerincing jika Tuan Omongkosong koprol.
“Dan, sekarang aku punya kejutan untukmu, Dito! Ayo, tutup matamu!”
Dito menutup matanya.
“Nah, coba lihat!” Dito membuka matanya. Dan, apa yang ia lihat? Secangkir es krim cokelat yang besar!
“Wauw, seperti dalam mimpiku,” kata Dito.
“Hei, dari mana kau tahu kalau aku mimpi, Tuan Omongkosong?”
“Aku, kan, Tuan Omongkosong dan si Omongkosong bisa apa saja,” kata Tuan Omongkosong sambil tertawa.
“Aku tadi mengintip di telingamu. Lalu, aku melihat apa yang kau mimpikan. Sekarang kau boleh makan es krim itu!”
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR