Ferko pun bergegas menuju istana dan meminta Raja Gabor untuk melihat aksinya di atas bukit.
Ferko lalu kembali ke padang rumput dan segera naik ke punggung serigala besar. Serigala besar langsung berlari cepat mengitari hutan kerajaan itu sambil melolong. Setiap putaran, maka serigala yang berkumpul di tengah hutan semakin banyak jumlahnya. Bahkan mencapai ribuan ekor.
Dengan Ferko di punggungnya, serigala besar lalu menggiring semua serigala itu ke atas bukit. Di sana, tampak Raja Gabor dan seluruh penghuni istana telah menunggu. Irgi dan Bunos pun hadir di sana. Hanya Putri Ilona yang tidak hadir. Ia menangis sedih di atas menara yang dijaga ketat.
Irgi dan Bunos sangat marah melihat kegagalan rencana jahat mereka. Raja Gabor sendiri menjadi ketakutan saat melihat sekawanan besar serigala datang mendekat ke atas bukit.
“Cukup! Cukup! Segera kembalikan serigala-serigala itu ke hutan! Kau sekarang bebas, Ferko!” seru Raja Gabor dari atas bukit.
Namun, sambil duduk di punggung serigala besar, Ferko berteriak pada kawanan serigala itu, “Ayo, terus naik ke atas bukit!”
Pada saat itu, serigala-serigala itu berlarian ke atas bukit, melolong mengerikan, dan menunjukkan gigi putih mereka.
Raja Gabor semakin ketakutan. “Hentikan serigala-serigala itu! Aku akan memberimu setengah kerajaanku jika kau mengusir semua serigala!"
Namun Ferko pura-pura tidak mendengarnya. Ia berseru lagi, menyuruh serigala-serigala itu terus maju. Raja Gabor dan penghuni istana lainnya semakin gemetar ketakutan. Raja Gabor berteriak,
“Stop! Kalau kau bisa mengusir semua serigala ini, aku akan memberikan seluruh kerajaan ini padamu, Ferko!”
Namun serigala besar terus memberi semangat pada Ferko, “Ayo, terus maju!” Serigala-serigala itu terus maju, dan akhirnya mengellingi Raja Gabor dan rombongannya di dalam lingkaran.
Ferko bergegas menuju menara yang mengurung Putri Ilona. Kini sang putri cantik pun bebas.
Beberapa waktu kemudian, Raja Gabor menikahkan Ferko dengan Putri Ilona. Ferko dinobatkan menjadi raja kerajaan itu. Serigala besar dan ribuan serigala lainnya, pulang ke hutan mereka masing-masing. Sementara Irgi dan Bunos, diam-diam pergi meninggalkan istana, dan kembali ke desa mereka.
Tamat.
Teks: Rizki
Dok. Majalah Bobo
Source | : | Dok. Majalah Bobo / Folkore |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR