Kota Lisbon Terkenal Karena Keramiknya, Ternyata Ada Sejarah Panjang di Baliknya

By Tyas Wening, Jumat, 7 Februari 2020 | 14:00 WIB
Sebuah rumah di Lisbon yang dindingnya dilapisi keramik (Pixabay)

Bobo.id - Setiap negara atau dearah punya keunikan dan keindahannya masing-masing.

Salah satunya adalah kota Lisbon yang berada di negara Portugal yang terkenal dengan keramik yang menghiasi bangunan di kota ini.

Berbeda dengan rumah dan bangunan yang biasa kita lihat, hampir seluruh bangunan yang ada di kota Lisbon bukan berdinding tembok, tapi berdinding keramik, seperti yang digunakan untuk lantai bangunan.

Namun keramik yang dipasang pada dinding bangunan dan rumah di kota Lisbon bukan hanya keramik biasa yang polos, nih, teman-teman.

Baca Juga: Wah, Penduduk Desa di Pegunungan Turki Ini Berkomunikasi dengan Bahasa Burung!

Keramik yang dipasang di dinding bangunan dan rumah di Lisbon terlihat menarik, bahkan ada yang menceritakan sebuah kisah dari potongan keramik yang dipasang.

Selain membuat kota Lisbon menjadi lebih menarik, ternyata ada sejarah panjang penggunaan keramik untuk dinding di rumah dan bangunan kota Lisbon.

Seperti apa, ya, kisah keramik di Lisbon yang menjadikannya semakin menarik?

Sebagian Besar Tembok Rumah dan Bangunan di Kota Lisbon Dilapisi Keramik

Apa warna cat dinding rumah dan kamar tidur teman-teman? Mungkin dinding kamar tidur teman-teman dicat dengan warna favorit.

Berbeda dengan di rumah kita, sebagian besar bangunan di kota Lisbon dindingnya dipasangi keramik, seperti lantai rumah.

Namun keramik yang dipasang bukan keramik polos, nih, tapi berhiaskan berbagai lukisan dan gambar yang berwarna-warni.

Bahkan pada beberapa bangunan, keramik yang dipasang menunjukkan kisah atau cerita tertentu.

Baca Juga: Di Skotlandia Juga Ada Hidangan dari Jeroan Domba, Cari Tahu, yuk!

Seperti keramik yang dipasang di Stasiun Alameda, yang menggambarkan navigator dan kapal sebagai cerita sejarah pelayaran Portugal.

Pemasangan keramik pada dinding-dinding bangunan kota Lisbon membuat kota ini menjadi terlihat lebih menarik dan berwarna-warni.

Selain kisah sejarah, ada berbagai pola yang juga digambarkan pada keramik, yang membuatnya kemudian disebut sebagai seni keramik atau seni ubin.

Baca Juga: Chhurpi, Keju Terkeras di Dunia Berbahan Susu Yak yang Berasal dari Nepal

Keramik Pertama Kali Sampai di Portugal pada Abad ke-15

Keramik yang menghiasi dinding bangunan kota Lisbon disebut sebagai azulejo, yaitu kata turunan dari bahasa Portugis, yang artinya 'biru'.

Namun sebenarnya kata ini berasal dari bahasa Arab, yaitu az-zulayj, yang berarti 'batu yang dipoles'.

Azulejo pertama kali masuk ke Portugal pada abad ke-15, yanag diimpor dari Spanyol.

Masuknya azulejo ke Portugal ini atas permintaan Raja Manuel I yang saat itu memimpin Portugal, karena dirinya melihat keindahan kota Granada, Spanyol, dan ingin menghiasi Istana Sintra dengan keramik.

Saat itu, pola lukisan pada keramik masih terbatas pada pola geometris dengan warna yang terbatas.

Namun seiring waktu, seniman Portugis mulai menambahkan berbagai gambar di keramik, mulai dari gambar hewan, tumbuhan, hingga manusia.

Bahkan keramik yang mereka buat mulai menceritakan berbagai kisah, nih, teman-teman, yang kemudian dipasang di gerejaa-gereja kota Lisbon.

Baca Juga: Tofurky, Tiruan Daging Kalkun untuk Perayaan Thanksgiving Vegetarian

Azulejo Semakin Populer di Abad 18 dan 19

Setelah banyak bangunan yang menggunakan keramik lukis untuk dindingnya, semakin banyak bangunan yang temboknya berlapiskan keramik, nih.

Hingga akhirnya pada abad ke-18 dan 19, penggunaan keramik di Portugal mencapai puncaknya dan digunakan hampir di setiap rumah dan bangunan kota Lisbon.

Dengan menggunakan keramik yang dipasang di dinding, mereka menganggap kalau hal ini membuat rumah mereka terlihat lebih berseni.

Selain itu, pemasangan keramik juga berdasarkan alasan kepraktisan.

Keramik yang dipasang pada dinding luar rumah akan membuat rumah lebih sejuk ketika musim panas, tapi juga melindungi rumah dari kelembapan, dan mengurangi suara bising dari jalan.

Baca Juga: Wadi, Makanan Fermentasi khas Suku Dayak dan Banjar di Kalimantan, Pernah Coba?

Ternyata Azulejo Juga Pernah Tidak Disukai, lo

Karena banyaknya orang yang memasang azulejo di dinding rumahnya, azulejo sempat tidak disukai oleh orang-orang.

Hal ini berlangsung pada abad 20, di mana orang-orang menganggap azulejo dan seni ubin dilihat sebagai sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat kelas baawah.

Ketika itu, azulejo sempat dianggap bukan sebagai sesuatu yang indah dan menghiasi gereja dengan berbagai kisahnya, nih.

Azulejo banyak dianggap sebagai keramik yang hanya menutupi rumah-rumah masyarakat kelas bawah.

Tahun 1950an, Azulejo Kembali Disukai dan Dianggap Sebagai Seni

Setelah tidak disukai oleh banyak orang, sekitar tahun 1950-an, azulejo kembali disukai oleh penduduk Lisbon.

Penyebabnya adalah pembangunan stasiun kereta Lisbon yang dihiasi dengan keramik azulejo.

Pembangunan stasiun kereta Metro Lisabon melibatkan seorang seniman bernama Maria Keil yang diminta untuk menutupi dinding stasiun dengan keramik.

Hal ini dipilih karena biaya perawatan dinding keramik dianggap lebih murah dibandingkan dinding tembok dari semen.

Ada 19 stasiun kereta yang kemudian dihiasi dengan keramik yang menceritakan berbagai kisah dan lukisan warna-warni.

Baca Juga: Cari Tahu Tradisi Unik Beberapa Negara saat Menyambut Tahun Baru, yuk!

Berbagai Keramik dengan Pola Menarik Ada di Museum Keramik Lisbon

Karena kota Lisbon terkenal dengan keindahan keramiknya, bahkan ada museum khusus yang berisikan berbagai keramik, lo.

Museum ini bernama Lisbon's Tile Museum atau Museum Keramik Lisbon yang terletak di bekas sebuah biara, yaitu biara Madre de Deus.

Lokasi ini dipilih karena biara ini terkenal dengan berbagai azulejo yang menarik.

Di museum ini, terpajang berbagai koleksi dan contoh keramik di Lisbon yang menampilkan berbagai cerita.

Banyaknya keramik dengan berbagai warna dan cerita inilah yang membuat kota Lisbon menjadi menarik dan banyak dikunjungi turis untuk melihat keindahan serta keunikan bangunan.

 

Tonton video ini juga, yuk!