Dibuat dari Proses Fermentasi, Apakah Yoghurt Bisa Basi?

By Amirul Nisa, Sabtu, 24 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Yoghurt, makanan yang dibuat dari proses fermentasi. (jcomp)

Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan yoghurt yang merupakan salah satu hasil olahan susu.

Sama seperti keju, yoghurt dibuat dengan cara difermentasikan dengan bantuan tambahan bakteri khusus.

Campuran bakteri dan proses fermentasi membuat makanan ini punya kandungan nutrisi yang baik, lo.

Bahkan yoghurt jadi pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah pencernaan dan membantu menjaga kesehatan tulang.

Namun, banyak orang mengenal yoghurt sebagai susu basi karena proses pengolahannya yang membutuhkan waktu lama dengan cara khusus.

Apakah Yoghurt Bisa Basi?

Dikutip dari Kompas.com, yoghurt memang punya rasa dan aroma asam yang khas. Namun, aroma dan rasa asam tidak membuat hidangan ini sebagai makanan basi, ya.

Tapi itu juga tidak membuat yoghurt menjadi makanan yang tidak bisa basi. Setiap jenis makanan ada batas waktu konsumsi yang aman untuk tubuh.

Yoghurt bisa basi bila cara penyimpanan dan pengolahannya tidak tepat.

Pada dasarnya yoghurt terbuat dari susu yang tidak bisa bertahan lama di suhu ruang sehingga mudah basi. Yoghurt pun juga bisa basi saat disimpan dengan cara yang salah.

Namun yoghurt yang diolah di pabrik bisa memiliki ketahanan yang berbeda-beda sesuai dengan proses pembuatan dan pengemasan.

Baca Juga: Kenapa Makanan Fermentasi Menyehatkan? Ternyata Ini Alasannya

Jadi, berikut akan dijelaskan beberapa ciri yoghurt yang basi sehingga teman-teman bisa lebih waspada.

Ciri-Ciri Yoghurt Basi

1. Perubahan Aroma

Salah satu tanda pertama bahwa yoghurt sudah basi adalah perubahan aroma. Yoghurt segar biasanya memiliki aroma yang ringan dan sedikit asam, khas dari proses fermentasi.

Namun, jika yoghurt sudah basi, aroma tersebut akan berubah menjadi bau yang tajam, busuk, atau bahkan seperti amonia.

Aroma yang tidak sedap ini menandakan bahwa bakteri pembusuk telah berkembang biak di dalam yoghurt, sehingga membuatnya tidak aman untuk dikonsumsi.

2. Perubahan Tekstur

Yoghurt segar memiliki tekstur yang lembut dan halus, baik itu yoghurt biasa maupun yoghurt kental seperti Greek yoghurt.

Salah satu ciri yoghurt yang basi adalah perubahan tekstur. Teman-teman mungkin akan menemukan yoghurt yang basi menjadi lebih berair atau, sebaliknya, menjadi terlalu kental dengan adanya gumpalan yang tidak normal.

Kadang-kadang, lapisan air yang terpisah dari massa yoghurt, yang dikenal sebagai whey, dapat terbentuk di atas permukaan.

Meskipun pemisahan whey adalah hal yang wajar, namun jika jumlahnya sangat banyak atau teksturnya menjadi tidak konsisten, itu bisa menjadi tanda yoghurt tersebut sudah basi.

Baca Juga: Dibuat dengan Fermentasi, Apa Tanda Keju Tidak Boleh Dikonsumsi Lagi?

3. Perubahan Warna

Perubahan warna adalah indikator lain bahwa yoghurt mungkin sudah basi. Yoghurt segar biasanya memiliki warna putih atau krem, tergantung pada jenis yoghurt dan bahan tambahannya.

Jika yoghurt mulai menunjukkan warna yang berbeda, seperti kekuningan, kehijauan, atau bahkan bercak-bercak hitam, itu adalah tanda bahwa jamur atau bakteri telah mulai tumbuh.

Jamur yang tumbuh pada yoghurt biasanya akan terlihat sebagai bintik-bintik hitam, hijau, atau biru, yang menunjukkan bahwa produk tersebut sudah tidak layak dikonsumsi.

4. Rasa yang Tidak Normal

Selain aroma, tekstur, dan warna, rasa juga merupakan indikator penting untuk mengetahui apakah yoghurt sudah basi.

Yoghurt segar memiliki rasa yang khas, yaitu asam yang segar dan ringan. Jika yoghurt mulai terasa terlalu asam, pahit, atau bahkan terasa seperti logam, itu berarti yoghurt tersebut sudah basi.

Perubahan rasa yang signifikan biasanya menunjukkan bahwa proses fermentasi telah melampaui batas aman, sehingga bakteri pembusuk mulai mengambil alih.

5. Kondisi Kemasan

Kemasan yoghurt juga dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi isinya. Jika kemasan yoghurt tampak menggembung atau membengkak, itu bisa menjadi tanda bahwa gas telah dihasilkan oleh aktivitas mikroba di dalam yoghurt.

Gas ini bisa terbentuk sebagai hasil dari fermentasi berlebihan atau pembusukan, yang menunjukkan bahwa yoghurt sudah tidak aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: 5 Cara Menyimpan Keju Parut agar Tetap Segar dan Tak Cepat Busuk

Selain itu, jika kemasan yoghurt rusak, bocor, atau segelnya terbuka, ada kemungkinan besar yoghurt di dalamnya sudah terkontaminasi dan bisa cepat basi.

6. Masa Kedaluwarsa

Masa kedaluwarsa adalah panduan yang baik untuk mengetahui kapan yoghurt masih aman untuk dikonsumsi.

Jadi, sebelum membelu atau mengonsumsi yoghurt, baiknya perhatikan tanggal kedaluwarsa pada kemasan.

Bila sudah mendekati tanggal atau bahkan melampaui baiknya jangan dibeli atau bahkan dimakan, ya.

Nah, itu beberapa ciri kalau yoghurt juga bisa basi dan tidak aman untuk dikonsumsi.

Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.

----

Kuis!

Apa manfaat dari makan yoghurt?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk! 

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.