Kisah Cincin dan Ikan

By Vanda Parengkuan, Sabtu, 24 Maret 2018 | 04:00 WIB
Kisah Cincin dan Ikan (Vanda Parengkuan)

Baron lalu minta kertas dan tinta pada temannya. Ia duduk di kursi di luar pondok dan menulis sehelai surat. Ia menutup amplop surat dan memberikannya pada Margareth.

“Ini,” katanya. “Aku suka padamu dan aku akan memberikanmu keberuntungan. Bawalah surat ini ke Scarborough. Adikku yang menerima surat ini akan menjagamu. Ini  uang untuk kau pakai di jalan. Semoga kau beruntung dan bisa kembali ke orangtuamu dengan selamat setelah kau sudah mendapat keberuntungan.”

Margareth dan orangtua angkatnya sangat gembira atas tawaran itu. Mereka sangat berterimakasih. Baron dan teman-temannya lalu pergi lagi melanjutkan perjalanan.  

Besoknya, Margareth pergi ke tempat adik  Baron di Scarborough dengan membawa surat dari Baron. Ia melewati padang rumput, lembah, tetapi tetap masih jauh dari Scarborough ketika malam tiba. Margareth terpaksa harus bermalam di sebuah penginapan di desa.   

Di penginapan itu,  ternyata ada dua orang perampok yang menginap. Mereka di situ sebetulnya mengincar tamu kaya yang mungkin menginap. Ketika melihat Margareth, mereka menunggu sampai Margareth tertidur. Mereka lalu masuk ke kamarnya untuk mencuri barang-barang berharga.

Akan tetapi, mereka malah menemukan surat dari Baron untuk adiknya. Karena mengira itu surat berharga, mereka membawa surat itu ke kamar mereka. Dengan cahaya lilin, mereka membaca surat itu.

Adikku,

Setelah membaca surat ini, kurunglah gadis ini di tempat yang sulit untuk ditemukan. Gadis ini berbahaya bagi keluarga kita, juga bagi Henri puteraku. Dari saudaramu tercinta, John.

Kedua pencuri itu menjadi jatuh kasihan pada Margareth yang miskin.

“Memalukan sekali!” kata mereka. “Aku rasa, gadis itu tidak bersalah. Orang ini jahat sekali kalau mau mengurung gadis tanpa dosa.”

Mereka lalu mengambil bolpen dan tinta, lalu menulis sehelai surat lain dan memasukkannya ke dalam amplop lalu menutupnya. Mereka lalu kembali ke kamar Margareth yang masih tidur, dan meletakkan surat itu di tempat semula.

Keesokan paginya, Margareth bangun tanpa tahu apa yang terjadi tadi malam. Ia membayar penginapan dan pergi ke Scarborough. Siang harinya ia tiba di kota dan menemukan rumah adik  dari Baron.