Kisah Cincin dan Ikan

By Vanda Parengkuan, Sabtu, 24 Maret 2018 | 04:00 WIB
Kisah Cincin dan Ikan (Vanda Parengkuan)

Kebetulan, Henri, putera Baron kini sudah berusia 21 tahun, sedang menginap di rumah pamannya itu. Ketika melihat Margareth yang cantik masuk ke halaman rumah, ia segera menghampirinya.

“Hai, kau ingin mencari siapa?” sapa Henri ramah.

Mereka lalu berkenalan. Margareth menceritakan maksud kedatangannya. Henri segera membawa Margareth bertemu dengan pamannya. Margareth pun memberikan surat itu pada adik  Baron.

Adik  Baron membuka surat dan membacanya,

Adikku tersayang,

Terimalah gadis pembawa surat ini. Nikahkanlah dia dengan puteraku. Dia gadis yang sangat baik dan perlu perlindunganmu. Saudaramu tercinta, John.

Adik Baron sangat terkejut membacanya, tetapi ia tahu, kakaknya memang aneh. Ia juga agak takut pada kakaknya yang punya kemampuan meramal bagai penyihir.   

(Bagian 3)

Adik Baron lalu mengamati, sepertinya Henri sudah akrab dengan Margareth. Ia lalu menyiapkan pesta pernikahan antara Henri dan Margareth.

Sementara itu, Henri dan Margareth menghabiskan hari-hari mereka dengan berjalan-jalan di pantai dan kebun bunga. Keduanya sangat cocok ketika bercakap-cakap.

Sebaliknya, ketika kembali ke kastilnya, Baron sangat terkejut.  Ia menerima surat dari adiknya di Scarborough yang mengabarkan bahwa ia sudah melaksanakan perintah Baron. Yaitu, menyiapkan pernikahan antara Henri dan gadis cantik pembawa surat.   

Baron seketika pucat dan tahu telah terjadi kesalahan. Terpaksa ia keluar lagi dari kastilnya, mengendarai kudanya dan pergi ke rumah adiknya.