Bobo.id – Apakah teman-teman pernah merasakan kram ketika sedang berlari dalam ujian pengambilan nilai olahraga di sekolah?
Rasanya sangat tidak enak, teman-teman. Akibatnya, proses pengambilan nilai harus terhenti.
Baca Juga : Digunakan untuk ke Ruang Angkasa, Kita Buat Roket dari Plastisin, yuk!
Lokasi kram biasanya bermacam-macam, bisa di bagian perut, betis, atau kaki.
Nah, untuk menghindarinya kamu bisa melakukan beberapa cara ini.
Baca Juga : 5 Film Animasi Ini Ternyata Buatan Orang Indonesia, lo! Pernah Nonton?
1. Tetap terhidrasi
Air sangat dibutuhkan oleh tubuh, teman-teman.
Menurut penelitian berbasis survey pada Journal of Sports Rehabilitasion menemukan bahwa kebanyakan responden mengalami dehidrasi ketika menderita kram otot.
Berdasarkan hasil penelitian itu pula menemukan bahwa konsumsi air dapat mengobati dan mencegah kram.
Baca Juga : Sering Ngiler Ketika Tidur, Apa Benar Disebabkan Tubuh Kelelahan?
2. Konsumsi elektrolit
Jika teman-teman memiliki rencana untuk beraktivitas atletik atau lari dalam waktu dekat, sebaiknya konsumsilah makanan dan minuman yang mengandung unsur elektrolit.
Elektrolit adalah ion-ion dalam tubuh yang mampu menghantarkan arus listrik dan penting untuk melancarkan fungsi tubuh.
Eletrolit tubuh di antaranya ada potaasium, sodium, klorida, kalsium, dan magnesium.
Apabila tubuh tidak tercukupi kebutuhan eletrolitnya akan membuat otot melemah dan terjadi kram otot.
Baca Juga : Yuk, Selamatkan Bumi dengan Tidak Menggunakan Barang Sekali pakai
3. Peregangan
Banyak yang menganggap remeh kegiatan ini, padahal peregangan amat penting dilakukan.
Namun, sebaiknya lakukan pereganggan sebelum melakukan aktivitas atletik atau olahraga.
Peregangan bisa menjadi cara untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Selain itu, peregangan ini juga membantu memanaskan tubuh dan meminimalisasi risiko kram, otot tegang, dan cedera selama lari.
Baca Juga : Migingo, Pulau Terpadat dengan Luas Hanya Setengah Lapangan Sepak Bola
4. Jangan lari setelah makan
Kita selalu diingatkan untuk tidak berjalan-jalan atau beraktivitas berat setelah makan. Ternyata hal ini ada alasannya, lo, teman-teman.
Menurut studi pada 2005 di Journal of Science and Medicine in Sport, para pelari yang mengonsumsi terlalu banyak makanan dalam 1-2 jam sebelum perlombaan akan cenderung mengalami gejala sakit pada perut.
Oleh karena itu, para pakar menyarankan untuk tidak makan besar atau minum dalam jangka waktu dua jam sebelum lari.
Baca Juga : Asiknya Belajar ‘Nge-Vlog’ Bersama Zara Cute
5. Catat apa yang dimakan
Cara ini berfungsi untuk mengetahui pola tubuh, dengan begitu kita bisa mempelajari diri sendiri.
Dengan cara ini, kita juga bisa mengetahui kapan sebaiknya makan dan minum agar saat olahraga tetap nyaman.
Baca Juga : Unik, Harmonika Ini Terbuat 37 Mangkuk Kaca, lo! Pernah Lihat?
6 Perhatikan kecepatan lari
Setiap hal pasti butuh proses teman-teman. Bila kamu masih pemula, perhatikan kecepatan lari jangan terlalu kencang karena akan meningkatkan risiko cedera kram otot.
Studi British Journal of Sports Medicine di tahun 2010 menemukan bahwa pelari yang berlari pada kecepatan tinggi di awal perlombaan memiliki kemungkinan mengalami kram otot lebih besar.
Baca Juga : Ini 10 Manfaat Garam Selain untuk Masak, Bisa Menghilangkan Bau Apek, lo!
7 Perhatikan napas
Pengaturan napas juga berpengaruh pada penyebaran oksigen ke seluruh tubuh.
Kebanyakan kram perut terjadi pada tubuh bagian samping ketika lari yang kemungkinan penyebabnya adalah pernapasan.
Baca Juga : Tumbuhan Berevolusi Menjadi Lebih Berwarna dan Harum, Apa Tujuannya?
Tonton juga video ini, ya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR