Bobo.id – Liburan telah usai dan kita harus kembali ke sekolah, nih, teman-teman.
Mungkin saat masih masa liburan, teman-teman boleh sesekali tidur agak malam oleh orang tua teman-teman.
Tapi pasti orang tua teman-teman juga tidak memperbolehkan jika tidur larut malam dijadikan kebiasaan, bukan?
Ini karena ada dampak buruk bagi anak-anak yang suka begadang, nih. Misalnya sulit berhenti bergerak, mudah sedih atau marah, dan sulit berkonsentrasi di kelas.
Belum lagi, kita bisa bangun kesiangan dan terlambat berangkat ke sekolah.
Tapi, ada orang dewasa yang harus tidur larut malam karena alasan tertentu, misalnya karena bekerja sampai larut malam.
Kira-kira, kalau ada orang yang punya kebiasaan tidur larut malam, apa yang terjadi ketika ia bangun terlalu pagi, ya?
Ritme Sirkadian Setiap Orang yang Berbeda-Beda
Ada beberapa orang yang terbiasa tidur larut malam, teman-teman. Ini karena jam biologisnya terbiasa tidur saat sudah larut malam.
Jam biologis ini kita sebut dengan ritme sirkadian. Ritme sirkadian mengatur hal-hal di tubuh kita sesuai dengan waktunya.
Baca Juga: Meskipun Sudah Cukup Tidur, Kenapa Saat Bangun Tidur Terasa Lelah, ya?
Ritme sirkadian ini terletek di bagian otak manusia yang namanya hipotalamus.
Hipotalamus bertanggungjawab mengatur siklus tidur kita, sekaligus membantu organ vital di tubuh bekerja sama. Organ vital ini misalnya otak, jantung, dan paru-paru.
Namun, tidak semua orang memiliki ritme sirkadian yang sama, teman-teman.
Orang yang terbiasa tidur di malam hari, mungkin baru merasa kelalahan lebih malam dibandingkan orang yang terbiasa bangun pagi.
BIasanya, ini disebabkan oleh produksi hormon melatonin yang berlangsung lebih malam. Hormon melatonin adalah hormon yang membuat kita mengantuk.
Di zaman dahulu, orang yang baru merasa mengantuk lebih malam memiliki tugas menjaga sukunya dari hewan pemangsa yang nokturnal atau aktif di malam hari atau penjajah yang ingin menguasai kota.
Namun, seiring waktu, kehidupan manusia modern manusia juga mengubah kebiasaan masyarakat kebanyakan.
Misalnya, kebanyakan dari kita beraktivitas sekitar pukul enam pagi sampai pukul sembilan malam.
Merasakan Jetlag
Orang yang terbiasa tidur larut malam dan kemudian harus bangun di pagi hari akan merasakan jetlag, teman-teman.
Baca Juga: Wah, Rupanya Tidur Miring ke Kiri Punya Manfaat Kesehatan Bagi Tubuh!
Yap, seperti jika kita bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya dengan zona waktu yang jauh berbeda. Bedanya, jetlag ini bisa terjadi selama beberapa hari.
Ini bisa terjadi karena jam biologis atau ritme sirkadian merasa kebingungan karena ada perubahan yang tiba-tiba.
Di sisi lain, ritme sirkadian tubuh juga dipengaruhi oleh sinyal cahaya. Jadi, saat ada cahaya, ritme sirkadian akan merasa kalau sudah waktunya bagi tubuh untuk bangun.
Jadi, sebisa mungkin teman-teman membiasakan diri untuk bangun dan melihat cahaya matahari atau lampu kamar supaya tidak mengantuk lagi, ya.
Lebih baik lagi kalau teman-teman tidak membiasakan begadang, tidur di waktu yang sama setiap hari, dan bangun pagi dengan keadaan lebih segar.
Dengan kebiasaan ini, ritme sirkadian juga tidak akan kebingungan, deh.
Baca Juga: Kebiasaan Tidur di Berbagai Negara Ini Unik, Mau Mencobanya?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Science Insider |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR