Bobo.id - Siapa yang sudah pernah melakukan perjalanan jauh dengan naik kereta api?
Saat ini tidak hanya perjalanan jauh saja yang ditempuh dengan kereta, tapi juga ada perjalanan jarak dekat.
Tidak hanya jarak yang ditempuh saja, jenis-jenis kereta juga ada berbagai macam, teman-teman.
Jenis-jenis kereta ini dibedakan berdasarkan mesin yang digunakan.
Baca Juga: Negara Pulau Ini Sering Disebut Benua ke-8, Pernah Tahu? #AkuBacaAkuTahu
Kereta Uap
Munculnya kereta uap mengubah sejarah kereta api modern, nih, teman-teman.
Munculnya mesin uap yang digunakan pada kereta api membuat manusia jadi lebih mudah untuk membawa berbagai benda.
Kereta api uap memungkinkan manusia untuk membawa benda yang lebih banyak dan lebih berat.
Mesin uap ini diciptakan oleh James Watt pada 1696 dan memegang paten atas mesin yang ditemukannya.
Dengan begitu, tidak ada orang lain yang boleh memakai ciptaannya untuk menciptakan mesin uap.
Kereta uap bergerak dari daya tarik mesin uap dari pembakaran bahan yang mudah terbakar, seperti batu bara, kayu, atau minyak.
Nah, setelah patennya kedaluwarsa pada 1880-an, beberapa penemu mulai melakukan pengembangan mesin uap untuk mesin pengangkut barang.
Salah satunya adalah Richard Trevithick yang membuat desain mesin uap bertekanan tinggi sehingga lokomotif juga memiliki tenaga yang lebih besar untuk membawa barang.
Setelah itu, semakin banyak penemu yang menciptakan lokomotif pembawa barang lainnya.
Namun, saat itu belum diciptakan kereta api yang digunakan untuk membawa penumpang.
Baca Juga: Hujan Buatan Bisa Atasi Kabut Asap di Riau, Bagaimana Caranya?
Seorang insinyur dari Inggris bernama George Stephenson baru menciptakan kereta api khusus penumpang pada 1825 yang beroperasi di Inggris timur laut.
Kereta api bermesin uap bernama The Rocket milik Pak Stephenson berhasil memenangkan kompetisi membuat lokomotif kereta, lo.
Desain kereta buatan Pak Stephenson dapat melaju dengan kecepatan 45 kilometer per jam dan mengangkut 30 orang penumpang.
Baca Juga: Mendengarkan Musik Kencang Membuat Makan Lebih Banyak, Benarkah Begitu? #AkuBacaAkuTahu
Kereta Diesel
Setelah kereta api dengan mesin uap mulai banyak digunakan untuk mengangkut penumpang, mesin kereta api mulai mengalami berbagai evolusi, nih, teman-teman.
Hal ini terbukti dari peralihan mesin kereta api dari kereta uap menjadi kereta diesel sekitar 1930-an.
Meskipun perubahan mesin kereta api baru digunakan sekitar 1930-an, mesin diesel sudah dipatenkan sejak 1898.
Mesin diesel ini diciptakan oleh Dr. Rudolf Diesel, yang bergerak dari pembakaran bahan bakar, seperti minyak tanah atau bensin.
Pembakaran ini menghasilkan udara bersuhu tinggi yang nantinya dapat menggerakkan mesin.
Nah, setelah mematenkan mesin ciptaannya, Pak Diesel melakukan berbagai perbaikan dalam desain mesinnya.
Tujuan dari penyempurnaan ini adalah mengurangi ukuran mesin tapi tetap memiliki kekuatan yang lebih besar.
Setelah dilakukan berbagai perbaikan, pada 1925 ada beberapa lokomotif yang sudah mulai menggunakan mesin berbahan bakar minyak buatan Pak Diesel.
Pada tahun-tahun berikutnya, mesin bertenaga diesel mulai banyak digunakan untuk lokomotif di berbagai negara selain Inggris.
Baca Juga: Virus Joker Menyerang Android, Segera Hapus 24 Aplikasi Ini
Setelah Perang Dunia II selesai, penggunaan mesin diesel semakin banyak, nih, teman-teman, seiring dengan pemulihan ekonomi di berbagai negara.
Hal ini disebabkan karena mesin bertenaga diesel menawarkan kekuatan yang lebih besar dibandingkan lokomotif uap.
Kereta Listrik
Mesin kereta api semakin berkembang setelah itu, teman-teman, yaitu berkembang menjadi lokomotif atau kereta listrik sekitar 1970-an.
Walaupun kereta ini disebut sebagai kereta listrik, bahan bakar yang digunakan lokomotif ini masih sama seperti mesin diesel atau mesin uap.
Baca Juga: Ada di Atmosfer Bumi, Gas Rumah Kaca Terdiri dari Apa Saja, ya?
Jadi, sebutan kereta listrik disebabkan karena adanya kombinasi mesin diesel atau uap dengan motor listrik yang berfungsi sebagai sistem transmisi daya.
Sistem transmisi daya ini berguna untuk menyalurkan daya atau energi yang sudah dihasilkan oleh mesin untuk bisa menggerakkan kereta api.
Lokomotif listrik pertama diketahui dibangun pada 1837 oleh seorang ahli kimia bernama Robert Davidson.
Pak Davidson membuat sebuah lokomotif listrik bernama Galvani seberat tujuh ton yang menggunakan tenaga baterai.
Lokomotif Pak Davidson bisa mengangkut beban enam ton dan melaju dengan kecepatan hingga enam kilometer per jam dengan jarak 2,4 kilometer.
Namun, saat itu belum ada kereta listik khusus penumpang karena daya baterai yang terbatas, teman-teman.
Nah, pada 1879 kereta listrik penumpang pertama baru dioperasikan di Berlin oleh Werner von Siemens.
Baca Juga: Uap Air, Gas Rumah Kaca yang Paling Banyak ada di Atmosfer Bumi
Setelah 1880-an, kereta listrik semakin banyak digunakan, selain kereta diesel, terutama setelah semakin banyak terowongan yang dibangun.
Hal ini disebabkan karena kereta listrik tidak menghasilkan banyak asap seperti kereta bermesin uap.
Namun, kelemahan dari kereta listrik adalah biaya perawatannya yang tinggi dan penggunaan listrik yang biayanya juga besar.
Ternyata ada berbagai jenis-jenis kereta yang saat ini bisa kita gunakan untuk bepergian, ya.
Jenis kereta apa yang sudah pernah teman-teman gunakan untuk bepergian?
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR