Saat kita mengonsumsi emas, sebenarnya emas yang masuk ke dalam tubuh jumlahnya sangat sedikit, sehingga emas akan melewati saluran pencernaan dan dikeluarkan dengan bentuk yang sama.
Emas yang diolah untuk hiasan pada makanan dan minuman juga sudah melewati proses yang sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.
Selain itu, emas yang dikonsumsi juga harus antara 22 dan 24 karat, ini artinya kemurnian emas mencapai 90 persen, yang tidak mengandung racun atau kotoran lain.
Baca Juga: Tidak Perlu Takut Kekurangan Kalsium Karena Alergi Susu, Cukup Konsumsi 5 Makanan Tinggi Kalsium Ini
Namun berbeda dengan perak, yang ada dua jenis, yaitu perak versi ion dan versi non-ionik.
Perak non-ionik tidak bisa diserap oleh tubuh, sehingga aman bagi pencernaan, berbeda dengan perak ion yang dapat dicerna tubuh dan bisa menyebabkan keracunan.
Apakah kamu pernah melihat atau bahkan mencicipi makanan dan minuman yang dihiasi emas?
Tonton video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Bon Appetit,Science ABC,cornucaupia.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR