“Aku anak sulung. Harusnya ketiga benda itu jadi milikku!” kata si sulung. Namun kedua adiknya tidak setuju. Mereka bertiga kembali bertengkar.
Hasan buru-buru melerai mereka, "Tidak udah bertengkar. Aku akan memanah sebatang anak panah. Kejarlah anak panah itu. Siapa yang berhasil membawanya padaku, akan jadi pemilik ketiga benda ajaib itu!”
Anak panah Hasan melesat ke angkasa. Ketiga bersaudara itu berlari mengejarnya. Pada saat itu, Hasan berpikir, “Hei, ketiga benda ini bisa kupakai untuk mencari kakakku! Karpet ajaib, ayo, cari Kak Salim!” Ia lalu mengenakan sorban, duduk di karpet, dan memecut cambuk ke udara.
Dalam sekejap, Hasan muncul di pintu masuk sebuah kota besar. Itu artinya, kakaknya berada di kota itu. Di saat itu, ia mendengar warga kota yang berkerumun dan bercerita. Rupanya, Putri Sultan sering menghilang di malam hari. Sultan berjanji akan memberikan setengah dari kerajaannya pada siapapun yang tahu kemana putrinya pergi.
"Aku akan memecahkan misteri itu," kata Hasan.
Ia lalu menghadap Sultan. Pada malam itu juga, Sultan menugaskan Hasan untuk berjaga di depan pintu kamar putrinya.
Malam itu, Hasan berpura-pura tertidur di depan pintu. Sang Putri mengintip hati-hati di pintu. Setelah yakin Hasan telah tertidur, Sang Putri perlahan keluar dari kamarnya dan pergi. Hasan buru-buru memakai sorban ajaib sehingga ia tak terlihat. Ia lalu mengikuti sang putri.
Baca Juga: Tidak Selalu Buruk, Bakteri di Makanan dan Minuman Ini Justru Baik untuk Kesehatan
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR