Bobo.id – Anak-anak memang sedang di masa pertumbuhan. Tapi, bukan berarti kita bisa makan sepuasnya sampai kekenyangan.
Makan berlebihan juga bisa menimbulkan bahaya untuk kesehatan kita. Kalau kamu sudah terlanjur terbiasa makan berlebihan, Bobo punya tips untuk mengatasinya, nih.
Sebelum kita cari tahu bagaimana cara mengatasi makan berlebihan, ketahui dulu apa saja bahayanya jika makan berlebihan, yuk!
Jika Kita Makan Berlebihan
Ada berbagai macam dampak buruk untuk tubuh jika kita makan berlebihan, berikut di antaranya:
1. Meningkatkan Lemak Berlebih
Keseimbangan kalori harian yang dikonsumsi akan ditentukan dari jumlah kalori yang dikonsumsi dan jumlah kalori yang dibakar atau digunakan oleh tubuh.
Kalau kalori yang dikonsumsi lebih banyak dari kalori yang dikeluarkan, maka hal ini disebut sebagai surplus kalori atau kelebihan kalori.
Nah, kalori yang berlebih ini nantinya akan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh.
Kelebihan porsi makan akan menyebabkan lemak yang disimpan dalam tubuh semakin meningkat.
Akibatnya, hal ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kegemukan, bahkan bisa mengalami obesitas.
Maka itu, untuk mencegah lemak berlebih pada tubuh, kita bisa mengonsumsi lebih banyak protein tanpa lemak dan berbagai sayuran sebelum konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak.
Berbeda dengan mengonsumsi karbohidrat berlebih, mengonsumsi protein berlebih tidak meningkatkan lemak tubuh karena akan diproses dengan cara yang berbeda oleh tubuh.
Sedangkan kalori yang berlebih dari karbohidrat serta lemak akan menambah jumlah lemak tubuh.
2. Mengganggu Rasa Lapar di Tubuh
Lapar yang dirasakan oleh tubuh diatur oleh dua jenis hormon, ghrelin yang memicu rasa ingin makan, dan leptin yang menekan rasa ingin makan.
Ketika sedang tidak makan untuk sementara waktu, maka kadar hormon ghrelin akan meningkat.
Baca Juga: Banyak Dijadikan Campuran Susu atau Jamu, Amankah Makan Telur Mentah?
Namun setelah makan, maka menjadi tugas hormon leptin untuk memberi tahu kalau perut sudah penuh atau kenyang.
Sayangnya, makan dalam porsi berlebih akan mengganggu kadar keseimbangan dua hormon ini.
Nah, gangguan pada hormon ini akan membuat atau memicu siklus makan berlebih yang berlangsung terus-menerus.
Untuk mencegah tubuh mengonsumsi makanan berlebih, maka kita bisa mengatasinya dengan makan secara lambat atau tidak terlalu cepat.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit
Bukan hanya bisa menyebabkan beberapa dampak di atas, konsumsi makanan dalam porsi berlebih juga bisa menyebabkan meningkatnya beberapa risiko penyakit.
Makan berlebih selama satu kali memang tidak menyebabkan atau memengaruhi kesehatan jangka panjang.
Namun kalau kita selalu mengonsumsi makanan dalam porsi berlebih, maka bisa menyebabkan obesitas.
Kondisi ini kemudian pada akhirnya bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit yang akan terjadi pada tubuh.
Kondisi obesitas bisa meningkatkan peluang seseorang mengalami penyakit jantung, dan berbagai masalah kesehatan lain, misalnya diabetes tipe 2 dan stroke.
Kondisi ini bisa dikurangi dengan cara mengurangi makanan olahan berkalori tinggi, konsumsi makanan tinggi serat, serta mengatur porsi karbohidrat.
Baca Juga: Suka Makan Cumi-Cumi? Ketahui Manfaat Cumi-Cumi dan Hal yang Perlu Diperhatikan saat Makan Cumi-Cumi
Cara Mengatasi Kebiasaan Makan Berlebihan
Untuk mengatasinya, kita bisa melakukan beberapa cara ini:
Lebih Memikirkan Makanan yang Mau Kita Makan
Kalau sudah terlalu lapar, biasanya banyak makanan yang ingin kita makan. Semua makanan rasanya ingin dimakan.
Kita pun jadi memesan makanan lain atau camilan, bahkan memesan makanan cepat saji atau junk food.
Itu artinya, kita lebih sering memilih makanan cepat saji untuk memberi dorongan energi, atau makanan jenis lain yang mudah dijangkau.
Solusinya, libatkan pikiran saat makan, ya! Mulailah makan dengan penuh kesadaran (mindful eating).
Mengonsumsi makanan dengan penuh perhatian artinya kita menyesuaikan diri pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan tubuh.
Misalnya, setiap kali kita akan mengambil camilan atau kue, tanyakan kepada diri kita alasan yang membuat kita ingin memakannya.
Apakah kita merasa bosan, kesal atau stres, atau apakah kita benar-benar lapar sehingga memutuskan untuk mengonsumsi camilan atau kue itu?
Sehingga kita bisa mengurungkan niat untuk memakan camilan atau junk food.
Mengonsumsi Lebih Banyak Protein dan Serat
Protein adalah nutrisi yang memberikan asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk memulihkan jaringan otot.
Protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga kita akan merasa kenyang lebih lama.
Baca Juga: Bolehkah Makan Makanan yang Sama Setiap Hari? 3 Hal Ini yang Akan Terjadi
Studi menunjukkan bahwa sarapan tinggi protein dapat meningkatkan rasa kenyang dan puas, serta mengurangi rasa lapar.
Serat juga membantu mencegah kita makan secara berlebihan dan membuat kita kenyang, meski hanya mengandung sedikit kalori.
Di samping itu, serat membantu mengatur kadar gula darah sehingga kita cenderung tidak mencari makanan manis.
Mengatasi Kondisi Perut Setelah Makan Berlebihan
Jika kita sudah terlanjur makan berlebihan, langkah yang bisa dilakukan adalah berjalan santai.
Berjalan santai akan mendorong gerakan peristaltik, gerakan gelombang dari sistem pencernaan yang memindahkan makanan melalui usus.
Hindari memaksakan diri untuk bergerak terlalu cepat, karena akan menghambat aliran darah ke otot dan memperlambat pencernaan.
Baca Juga: 3 Makanan dan Minuman Ini Bisa Meredakan Kepedasan di Mulut dengan Cepat, Pernah Tahu?
Teh peppermint juga bisa membantu meredakan perut kembung dan baik untuk meredakan gejala pencernaan seperti kembung dan gangguan pencernaan, serta mencegah kejang di usus yang disebabkan oleh kontraksi otot polos.
(Penulis: Tyas Wening, Salsabila Putri Pertiwi)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR