Bobo.id - Teman-teman tentu membutuhkan tidur pada saat malam atau siang hari.
Saat tidur pasti teman-teman pernah mengalami beberapa gangguan seperti mimpi terjatuh atau mengigau.
Gangguan ini tentu akan membuat tidur menjadi tidak nyenyak.
Kualitas tidur yang kurang itu, akan membuat tubuh merasa lelah.
Bahkan bila itu terjadi terlalu sering, teman-teman bisa mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Baca Juga: Benarkah Posisi Tidur memengaruhi Kondisi Tubuh? Inilah 3 Jenis Posisi Tidur
Atau teman-teman mungkin juga akan merasa mudah mengantuk pada siang hari.
Tidur merupakan cara mengistirahatkan tubuh setelah melakukan banyak aktivitas.
Selain itu tidur juga merupakan salah satu cara meningkatkan metabolisme dalam tubuh.
Saat tidur otak akan menjadi rileks dengan gelombang yang semakin perlahan.
Ketiak sudah mencapai fase Rapid Eye Movement (REM), maka itu adalah fase tidur nyenyak atau pulas.
Namun, secara tidak disadari gangguan tidur bisa saja terjadi.
Berikut ada beberapa gangguan tidur yang bisa teman-teman alami.
1. Mimpi Terjatuh
Mimpi terjatuh disebut juga dengan fenomena hypnic jerk atau hypnagogic jerk.
Hypnic jerk biasanya terjadi ketika kita belum benar-benar tertidur atau belum masuk ke fase REM.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Ini 5 Manfaat Minum Air Hangat di Malam Hari Sebelum Tidur
Gangguan ini biasanya ditandai dengan kedutan atau kejang singkat hingga membuat kita terjaga.
Seringnya, kedutan atau kejang ini disertai dengan mimpi seolah-olah kita jatuh tersandung, terperosok, atau tergelincir dari tempat yang tinggi.
Mimpi terjatuh sering terjadi ketika kita tidur dalam kondisi stres atau tubuh terlalu lelah.
Sehingga otak masih dalam fase agresif ketika tubuh sudah dalam kondisi rileks.
2. Sleep Paralysis
Sleep paralysis biasa kita kenal dengan ketindihan.
Gangguan ini berupa kondisi ketika kita terbangun namun tidak bisa bergerak dan berbicara selama beberapa detik hingga menit.
Kondisi ini biasanya terasa sangat menakutkan, sehingga sering dikaitkan dengan campur tangan makhluk gaib.
Namun ternyata hal ini terjadi karena kondisi otak terbangun lebih dulu dari pada tubuh.
3. Exploding Head Syndrome (EHS)
EHS adalah sindrom kepala terasa meledak dengan sensasi berupa suara dengingan hingga ledakan yang ada di kepala.
Sensasi dari EHS juga bisa berupa suara kembang api, suara teriakan manusia, atau suara bantingan pintu.
Ketika ini terjadi, maka seseorang akan terbangun dari tidurnya dalam kondisi panik dan kelelahan.
4. Mengigau
Menurut American Academy of Sleep Medicine, sebanyak 5 persen dari populasi dewasa mengalami gangguan tidur mengigau.
Gangguan tidur mengigau bisa terjadi selama 30 detik atau lebih.
Mengigau biasanya terjadi satu hingga dua jam pertama fase tidur.
5. Mimpi yang Berulang
Mimpi terkadang adalah cara otak memilah ingatan dan kemudian memprosesnya menjadi memori.
Nah mimpi yang berulang, biasanya terjadi ketika ada masalah psikologis yang belum selesai yang membuat otak masih terus memprosesnya.
Terkadang mimpi yang berulang-ulang terjadi karena trauma psikologis.
Semisal trauma karena pernah dirampok di pertokoan, terjatuh dari kendaraan, dan masih banyak lagi.
6. Tidur Berjalan
Tidur berjalan biasanya terjadi di fase deep sleep.
Jadi seseorang akan bangkit dari tidurnya dan melakukan beberapa aktivitas padahal otak mereka belum terjaga penuh.
Penyebab dari gangguan tidur ini belum jelas.
Namun beberapa penelitian menyatakan bahwa gangguan tidur berjalan bisa menurun lewat genetika.
Mengatasi Gangguan Tidur
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup ini bisa membantu teman-teman meningkatkan kualitas tidur.
Gaya hidup yang harus dimiliki yaitu dengan memperbanyak makanan berserat seperti buah dan sayur.
Mengurangi asupan makanan dan minuman manis, rutin melakukan olahraga, serta melakukan pengelolaan stres dengan baik.
Teman-teman juga perlu mengatur waktu tidur dengan disiplin.
Baca Juga: Bisa Picu Alergi, Ini 7 Dampak Buruk Tidur dengan Kipas Angin Menyala
2. Psikoterapi
Bila mengatur gaya hidup belum cukup, teman-teman mungkin membutuhkan bantuan terapi khusus.
Teman-teman bisa mengunjungi psikolog untuk mendapatkan terapi.
Salah satu terapi yang mungkin diberikan adalah terapi perilaku kognitif untuk mengubah pola pikir pasien gangguan tidur.
3. Obat-obatan
Bila kondisi semakin buruk, teman-teman bisa mengunjungi psikiater untuk mendapatkan konsultasi.
Dokter mungkin akan memberikan obat penenang atau obat antidepresan agar teman-teman bisa tidur dengan lebih nyenyak.
Nah, itu tadi beberapa jenis gangguan tidur dan cara mengatasinya.
(Penulis: Inten Esti Pratiwi/Amirul Nisa)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR